“Kalau ada bencana, banyak anak menjadi korban dan terlantar. Makanya yang paling penting untuk diperhatikan sekarang dari anak-anak kita ini masalah asupan gizinya,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat ditemui ANTARA di Jakarta, Selasa.
Hasto menuturkan pemantauan asupan gizi pada anak-anak tersebut harus diperhatikan karena musim hujan yang tidak menentu. Dikhawatirkan, anak-anak lebih rentan terkena penyakit dari kondisi lingkungan yang kurang steril dan stabil.
Baca juga: BPBD Provinsi Jabar siapkan dapur umum di Cianjur
Hal lain yang patut diwaspadai adalah bertambahnya anak-anak stunting akibat pemberian asupan gizi di tenda-tenda pengungsian terganggu dan tidak optimal atau kebanyakan memakan makanan instan seperti mi saja.
“Masalah asupan gizinya kalau di tenda itu pasti mi, tapi kalau saran saya tetap berikan anak-anak makanan sehat seperti telur,” ujarnya.
Hasto mengatakan, para penyumbang yang memberikan bantuan makanan berupa mi atau makanan instan lainnya akan lebih baik jika makanan tersebut diganti dengan telur atau ikan dalam kemasan kaleng seperti sarden. Dengan demikian, asupan DHA dan Omega3 anak bisa terjaga.
Baca juga: Prof Tjandra ingatkan masalah kesehatan yang akan timbul usai bencana
“Apalagi makanan yang diproduksi dalam negeri lainnya seperti beras lokal, telur, dan ikan, jadi tidak harus mahal. Sumbangan ikan lele pun tidak apa-apa, itu jauh lebih baik supaya di musim bencana tidak membuat angka stunting meningkat,” ucap Hasto.
Hasto turut mengimbau agar semua warga tetap waspada dan berhati-hati terhadap bencana lainnya sewaktu-waktu. Diharapkan semuanya terus mengikuti perkembangan informasi terkait kondisi terkini dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Kita semua turut berduka ada bencana di Cianjur, kita mendoakan semoga mereka diberikan ketabahan dan bagi keluarga yang tidak bisa diselamatkan, semoga husnul khatimah,” katanya.
Baca juga: BPBD Jawa Barat kirim dukungan logistik ke lokasi gempa Cianjur
Sebagai informasi, pada Senin (21/11), gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,6 dan berpusat di darat 10 km barat daya telah mengguncang Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa bumi terjadi pada pukul 13.21 WIB.
Saat ini sejumlah kementerian/lembaga seperti BNPB, BPBD setempat, Kemenko PMK, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan serta pemerintah daerah telah turun langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi korban dan memberikan bantuan logistik dan lainnya.
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022