Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau lokasi Jembatan Otista mengumumkan rencana pembangunannya akan dimulai dengan lelang konsultan manajemen konstruksi (MK) selama dua bulan pada awal Desember 2022 hingga Januari 2023.
"Bongkar ulang total ini semuanya, dibangun baru dan diperluas, akan bisa empat lajur. Akses jalan kemungkinan ditutup total selama pengerjaan sembilan bulan di tahun 2023," ujarnya di sekitar Jembatan Otista, Kota Bogor, Selasa.
Jembatan Otista berada di jalur protokol antara Jalan Pajajaran, Jalan Otista menuju Jalan Ir H Juanda, Jalan Sempur hingga Kembali ke Jalan Pajajaran dengan sistem satu arah (SSA).
Pada jalur tersebut, terdapat beberapa pusat kegiatan masyarakat di antaranya Tugu Kujang, Pasar Bogor, kawasan kuliner Suryakencana, Kebun Raya, dan Istana Bogor.
Wali Kota Bogor menargetkan pekerjaan konstruksi akan selesai dalam waktu sembilan bulan dari mulai April 2023 hingga Desember 2023, dengan akhir Februari 2023 sudah masuk pembukaan lelang pekerjaan konstruksi.
Bima mengimbau masyarakat Bogor, Jakarta, dan sekitarnya dapat mengantisipasi kegiatan yang akan berlangsung pada 2023 tersebut.
"Jalan Otista dari arah Jalan Pajajaran dan sebaliknya akan ditutup total selama pengerjaan pembangunan jembatan tersebut," ujarnya.
Bima menerangkan penutupan jalan karena pelebaran Jembatan Otista akan dilakukan dengan pembongkaran total sehingga dilakukan pembangunan ulang dengan lebar jalan yang memuat empat lajur.
Lebar jembatan akan bertambah sekitar 5,5 meter menjadi 10,7 meter dari semula 3,7 meter ditambah trotoar sekitar 1,5 meter.
Pembangunan tersebut dianggar Rp52 miliar dari bantuan anggaran Provinsi Jawa Barat. Sementara, pembebasan lahan di sekitarnya telah selesai dilakukan dan berstatus aset Pemerintah Kota Bogor.
"Kita akan berkoordinasi juga dengan kepolisian, dishub untuk melakukan pengondisian, karena otomatis jalur ini kemungkinan besar akan ditutup total selama pengerjaan agar mengejar waktu selesai karena ini bukan multiyears, bukan tahun jamak, ini tahun anggaran di 2023 harus selesai dengan anggaran dari provinsi Rp52 miliar," katanya.
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022