• Beranda
  • Berita
  • Bupati Cianjur prioritaskan penggunaan BTT perbaiki sekolah rusak

Bupati Cianjur prioritaskan penggunaan BTT perbaiki sekolah rusak

22 November 2022 20:29 WIB
Bupati Cianjur prioritaskan penggunaan BTT perbaiki sekolah rusak
Bupati Cianjur Herman Suherman di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

kami tidak ingin di mana terjadi bencana alam, warga Cianjur stagnan tak bisa bersekolah

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya memprioritaskan dana biaya tak terduga (BTT) untuk memperbaiki atau membangun sejumlah sekolah yang rusak akibat gempa bumi.
 
Menurutnya sejauh ini Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur masih menginventarisir jumlah sekolah yang mengalami kerusakan. Namun, kata dia, yang baru terpantau rusak parah yakni SMPN 1 Cugenang yang sudah rata dengan tanah.
 
"Kami prioritaskan untuk membangun sekolah-sekolah yang rusak dulu, karena kami tidak ingin di mana terjadi bencana alam, warga Cianjur stagnan tak bisa bersekolah," kata Herman di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa.
 
Menurutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur kini hanya memiliki Rp5 miliar dana BTT. Pasalnya, kata dia, dana BTT itu sebelumnya sebagian sudah terpakai untuk menangani bencana alam di Kecamatan Cidaun.
 
"Kita baru saja menyelesaikan bencana alam di Kecamatan Cidaun, yang terjadi banjir di sungai, sehingga BTT kami banyak tersedot ke Kecamatan Cidaun," kata dia.

Baca juga: Disparpora Cianjur mencatat seratusan bangunan sekolah rusak
Baca juga: Kemenko PMK: Kesehatan pengungsi jadi prioritas
 
Sedangkan untuk perbaikan rumah rusak, menurutnya hal tersebut bakal ditangani oleh anggaran di level pemerintahan yang lebih atas. Menurutnya ada dana sekitar Rp20 miliar untuk perbaikan rumah rusak berat, sedang, dan ringan.
 
Atas nama Pemkab Cianjur, ia mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak mulai dari Presiden Joko Widodo, BMKG, BNBP, hingga para relawan yang sudah bekerja membantu penanggulangan bencana di Cianjur.
 
Sejauh ini, menurutnya tercatat ada sebanyak 268 korban meninggal dunia terdampak gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi pada Senin (21/11).
 
Ratusan korban meninggal dunia itu menurutnya berasal dari 12 kecamatan yang terdampak. Adapun menurutnya sebanyak 122 korban meninggal sempat ditangani di dua rumah sakit yang ada di Cianjur.

Baca juga: Semen Padang kirim Relawan TRC ke Cianjur bantu penanganan gempa

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022