• Beranda
  • Berita
  • IBI ingatkan bidan berkolaborasi atasi masalah gizi turunkan stunting

IBI ingatkan bidan berkolaborasi atasi masalah gizi turunkan stunting

22 November 2022 22:37 WIB
IBI ingatkan bidan berkolaborasi atasi masalah gizi turunkan stunting
Sekretaris Jenderal PP Ikatan Bidan Indonesia Dr Ade Jubaedah. (ANTARA/ (Muhammad Zulfikar)

di puskesmas atau rumah sakit, bidan merupakan bagian dari tim untuk bekerja sama dengan dokter, perawat dan tim kesehatan lain

Ikatan Bidan Indonesia mengingatkan para bidan senantiasa berkolaborasi dalam tatalaksana masalah gizi untuk menurunkan stunting balita dan Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Balita (AKB).

“Wajib hukumnya bidan melakukan skrining dan kondisi kesejahteraan janin di trisemester I dan trisemester III. Sehingga, ketika pasiennya sudah terskrining, sudah aman, kembali ke bidan untuk dilakukan persalinan,” kata Sekretaris Jenderal PP Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Ade Jubaedah dalam dalam Seminar Daring FKM UI diikuti di Jakarta, Selasa.

Ade menyampaikan meskipun skrining atau penapisan bukan kompetensi dan wewenang bidan, namun Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) harus dapat berkontribusi dalam menurunkan stunting balita, AKI-AKB hingga penyakit menular dan penyakit tidak menular.

“Begitu juga di puskesmas atau rumah sakit, bidan merupakan bagian dari tim untuk bekerja sama dengan dokter, perawat dan tim kesehatan lain untuk meningkatkan layanan primer,” ujarnya.

Upaya yang dapat dilakukan oleh bidan yang mempunyai TMPB untuk menurunkan stunting dan AKI-AKB di antaranya adalah melakukan upaya skrining kesehatan remaja dan calon pengantin, deteksi dini risiko komplikasi obstetri dan menolong persalinan normal.

Baca juga: IBI beberkan 72 ribu kematian bayi pada usia neonatal

Baca juga: Bidan Kabupaten Magelang pentas Soreng Cingan di Festival Lima Gunung


Kemudian memfasilitasi pemberian ASI eksklusif, asupan gizi yang baik bagi bayi dan balita, tata laksana BBLR di bawah 2.000 gram, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang.

Ade menegaskan bahwa IBI mendukung upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan dalam melakukan transformasi kesehatan terutama transformasi layanan primer lewat penyediaan dan penguatan dan SDM. IBI mencatat bahwa sekitar 76,22 persen bidan bekerja di fasilitas pelayanan primer.

“Mudah-mudahan dengan adanya posyandu prima yang piloting project-nya ada di 9 provinsi, mudah-mudahan terpenuhi lagi bidan di desa dalam upaya penguatan layanan primer,” ucap dia.

Selain itu, IBI juga melakukan berbagai upaya strategis seperti penguatan pendidikan kebidanan dan pendidikan berkelanjutan bidan, penyusunan standar kompetensi kerja bidan, melakukan advokasi dalam pengembangan kebijakan pelayanan kebidanan hingga mendorong pengembangan penelitian kebidanan guna menekan stunting dan AKI-AKB.

Baca juga: Pemprov Sumsel gandeng IBI cegah stunting

Baca juga: Epidemiolog: Peran bidan sangat krusial dalam pelayanan kesehatan

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022