Tim besutan Zlatko Dalic yang melaju jauh sampai final sebelum dihentikan Prancis empat tahun lalu itu dianggap favorit memenangkan pertarungan melawan Maroko yang berada sepuluh peringkat di bawah mereka. Kroasia berperingkat 12 dalam daftar peringkat FIFA, sedangkan Singa Atlas berperingkat 22.
Tetapi Kroasia tidak begitu dijagokan membuat kejutan seperti terjadi empat tahun silam.
"Ini bagus kami mungkin tidak begitu tertekan karena kami sudah melakukan hal luar biasa di Rusia. Namun kami masih berharap ingin mencapai lebih banyak,” kata penyerang Andrej Kramaric seperti dikutip Reuters.
Mereka memenangkan grup kualifikasi dengan hanya kebobolan empat gol dan menelan satu kekalahan yang terjadi dalam pertandingan pertamanya melawa Slovenia pada Maret 2021.
Mereka juga memuncaki grup Nations League di atas juara dunia Prancis, Denmark dan Austria, dan masuk arena dengan bekal menawan menang terus-terusan yang berpuncak pada kemenangan 1-0 atas Arab Saudi dalam pertandingan persahabatan terakhirnya.
Kramaric juga kaget ternyata keadaan di Qatar berbeda dari yang diperkirakan mereka sebelumnya yang sempat khawatir bertanding singa hari pukul 13.00 waktu setempat di bawah sinar terik matahari. Ternyata, kondisi stadion tidak sepanas dikiranya setelah sistem pendingin udara yang dipasang Qatar membuat lapangan dan stadion tak sepanas yang dikira.
Sekalipun menantang lawan yang begitu tangguh dan memiliki kekuatan merata di semua lini, Maroko yakin bisa memenuhi ekspektasi semua orang di seluruh negeri dan bahkan di seluruh Afrika Utara.
“Kami anak-anak muda penuh ambisi yang ingin membuat hal-hal besar secara bersama dan mempersembahkan yang terbaik kepada negara kami,” kata salah satu andalan Maroko, Achraf Hakimi.
Maroko diperkuat oleh legiun Eropa yang di dalamnya terdapat penjaga gawang Yassine Bounou dan Hakim Ziyech yang baru-baru ini kembali masuk skuad Maroko setelah menyatakan gantung sepatu awal tahun ini.
Mereka juga diperkuat Abderrazak Hamdallah yang menjadi salah satu striker favorit pendukung Maroko yang kembali masuk skuad setelah absen sejak 2019.
Walid Regragui yang menjadi pelatih baru mereka yang menggantikan Vahid Halilhodzic yang dipecat menjelang Piala Dunia Qatar akibat berseteru dengan sejumlah pemain, siap membuat kejutan seperti Arab Saudi yang menumbangkan Argentina 2-1 yang menginspirasi dunia Arab dan kekuatan sepak bola lainnya di luar kekuatan tradisional Eropa dan Amerika Selatan.
Prediksi sebelas pemain pertama
Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Stanisic, Dejan Lovren, Josko Gvardiol, Borna Barisic; Luka Modric, Marcelo Brozovic, Mateo Kovacic; Nicola Vlasic, Bruno Petkovic, Ivan Perisic
Maroko (4-3-3): Yassine Bounou; Achraf Hakimi, Romain Saiss, Nayef Aguerd, Noussair Mazraoui; Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Selim Amallah; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Boufal
Baca juga: Maroko pecat pelatihnya hanya tiga bulan jelang Piala Dunia 2022
Baca juga: Modric minta Kroasia "lupakan" pencapaian mereka di Piala Dunia 2018
Selanjutnya: Skenario pertandingan
Skenario pertandingan
Tim asuhan Zlatko Dalic sedang dalam performa bagus belakangan ini, di antaranya lolos ke putaran final Nations League dan mengalahkan Prancis di Paris beberapa waktu lalu.
Mereka masih akan dipimpin oleh kapten Luka Modric yang sebelum ini sudah memperkuat Kroasia dalam tiga Piala Dunia. Meskipun usia sudah mencapai 37 tahun, gelandang veteran ini merupakan inspirasi rekan-rekannya dalam timnas Kroasia seperti juga dipandang serupa oleh rekan-rekannya dalam klub Real Madrid di Liga Spanyol.
Dalic akan menurunkan pemain-pemain yang sebagian besar tim Kroasia yang menaklukkan Austria 3-1 dalam pertandingan Nations League pada September tahun ini di mana Modric akan bermitra dengan Mateo Kovacic sebagai pengatur keseimbangan tim di lini tengah.
Kovacic akan lebih berorientasi membantu pertahanan, sebaliknya Modric lebih maju membantu serangan. Mereka akan berada di samping Marcelo Brozovic yang akan aktif menyangga trio serang Nicola Vlasic, Bruno Petkovic, Ivan Perisic.
Josip Stanisic dan Borna Barisic bakal ditaruh di sayap pertahanan sebagaimana biasa untuk mendampingi duo bek tengah Dejan Lovren dan Josko Gvardiol. Kuartet ini akan membuat benteng yang sulit ditembus Maroko dan penghalang utama sebelum bisa mengganggu kiper Dominik Livakovic.
Baca juga: Brozovic tegaskan Kroasia berambisi untuk lolos dari fase grup
Walid Regragui sendiri kemungkinan memasang tiga pemain dalam formasi 4-3-3 seperti halnya Kroasia.
Di sini, Sofyan Amrabat akan menjadi poros permainan mereka yang diapit Azzedine Ounahi dan Selim Amallah untuk selain mengimbangi superioritas lapangan tengah Kroasia namun juga guna memastikan baik soliditas pertahanan maupun kekuatan ofensif tim.
Mereka akan mendapatkan sokongan dari kedua bek sayap, masing-masing
Noussair Mazraoui di kiri dan Achraf Hakimi di kanan.
Tentu saja tugas utama kedua bek sayap ini adalah menutup kedua sisi pertahanan yang bagian tengahnya akan dijaga oleh dua bek Romain Saiss dan Nayef Aguerd. Mereka seharusnya membuat kiper Bono nyaman dari setiap tekanan yang bakal datang.
Hakim Ziyech dan Boufal menjadi dua penyerang sayap yang siap merusak konsentrasi pertahanan Kroasia sehingga Youssef En-Nesyri bisa leluasa meneror dari poros sepertiga akhir lapangan.
Statistik penting kedua tim
Sebelum ini kedua negara hanya pernah sekali bertemu dalam semifinal Piala Hassan II di Casablanca pada 1996 di mana Kroasia menang adu penalti 706 setelah selama 120 menit imbang 2-2.
Kroasia hanya satu kali tidak lolos putaran final Piala Dunia sejak mereka merdeka pada 1990. Mereka mencapai semifinal Piala Dunia 1998 dalam debutnya pada turnamen ini, sebelum dikalahkan Prancis. Prancis pula yang mengalahkan mereka dalam final Piala Dunia 2018.
Maroko enam kali mencapai putaran final Piala Dunia tetapi belum pernah lagi bisa lolos dari fase grup setelah mereka melakukannya 36 tahun silam.
Dengan penduduk hanya 3,9 jiwa, Kroasia menjadi peserta Piala Dunia paling sedikit penduduknya sejak 1950 yang mencapai final sebuah Piala Dunia.
Saat mencapai final 2018, Kroasia menjadi tim pertama dalam Piala Dunia yang berbalik menang setelah kebobolan lebih dulu dalam tiga pertandingan fase knockout berturut-turut yang semuanya terjadi pada babak tambahan yang dua di antaranya berujung adu penalti.
Maroko lolos dengan catatan sempurna memenangkan semua dari enam pertandingan grup kualifikasinya sebelum memenangkan playoff dua leg melawan Kongo.
Qatar 2022 menjadi Piala Dunia keenam Maroko sejak pertama kali mereka tampil dalam turnamen ini pada 1970. Babak 16 besar adalah pencapaian n terbaik mereka, yang terjadi pada 1986. 2018 adalah Piala Dunia pertamanya dalam 20 tahun terakhir saat itu.
Baca juga: Profil dan peta kekuatan empat tim di Grup F Piala Dunia 2022
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022