"Target kita hingga bulan Oktober sebenarnya 79,1 persen anak divaksin polio, tapi nyatanya saat ini telah tercapai 4.145 anak atau 80,9 persen dari total target," kata Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kobar Jhon Ferry di Pangkalan Bun, Rabu.
Dia mengatakan, di seluruh wilayah kabupaten setempat, pihaknya tidak menemukan adanya kasus polio pada anak dan balita. Bahkan, cakupan dan pelaksanaan vaksinasi polio tetes dan suntik di Kobar hingga saat ini berjalan baik.
"Untuk vaksin polio di Kobar tidak ada masalah, dan vaksin sudah tersistematis permintaan dan stoknya di puskesmas, dan untuk kasus polio pada anak di Kobar yakni negatif atau tidak ada," kata Jhon Ferry.
Baca juga: Dokter: Polio bisa dicegah dengan imunisasi lengkap dan PHBS
Baca juga: Dokter: Segera lapor jika anak alami lumpuh layuh akut
Dinas Kesehatan Kobar juga terus berupaya untuk memastikan setiap anak mendapat vaksin polio tetes empat kali dan polio suntik satu kali.
"Kami terus meningkatkan cakupan vaksinasi anak balita yang belum lengkap vaksinasinya. Hal tersebut sebagai upaya untuk antisipasi adanya anak yang terserang atau terinfeksi virus polio," katanya.
Polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Polio atau poliomyelitis dapat dialami oleh siapa saja, tetapi umumnya menyerang anak balita usia di bawah 5 tahun, terutama yang belum menjalani imunisasi polio. Selain kelumpuhan permanen, polio juga bisa menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan.
Virus polio menular melalui kontak langsung dengan percikan air liur atau tinja penderitanya dan melalui konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus polio.
"Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus polio, namun tetap dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio yang menjadi salah satu bagian dari imunisasi lengkap program pemerintah yang diberikan secara gratis," kata John Ferry.*
Baca juga: Dokter: Vaksin bisa cegah anak terserang polio lebih dari 90 persen
Baca juga: Dinkes DKI pastikan belum menemukan kasus polio di Jakarta
Pewarta: Rendhik Andika/M Husein Asyari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022