• Beranda
  • Berita
  • BMKG: Hoaks, isu pergerakan Sesar Cimandiri dan Erupsi Gunung Gede

BMKG: Hoaks, isu pergerakan Sesar Cimandiri dan Erupsi Gunung Gede

23 November 2022 08:53 WIB
BMKG: Hoaks, isu pergerakan Sesar Cimandiri dan Erupsi Gunung Gede
Peta titik gempa dan gempa susulan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ANTARA/HO-BMKG)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung menyatakan isu terkait pergerakan Sesar Cimandiri di daerah Sukabumi dan isu erupsi Gunung Gede adalah informasi hoaks.
 
Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengatakan berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut.
 
"Berita itu hanya hoaks atau isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan membohongi masyarakat, karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas," kata Rahayu dalam keterangannya yang diterima di Cianjur, Jawa Barat, Rabu.
 
Adapun isu hoaks itu tersebar dalam pesan singkat di media sosial. Isinya yakni ada delapan kawasan yang berpotensi terdampak dari aktivitas Sesar Cimandiri.

Baca juga: Pemkot Batam target galang dana Rp1 miliar untuk korban gempa Cianjur

Baca juga: Kemenag terjunkan tim pemulihan trauma bagi korban gempa Cianjur
 
Kemudian ada juga pesan suara berisi hoaks mengenai adanya cahaya seperti api menyala di Gunung Gede yang menyebabkan terjadinya erupsi Gunung Gede yang mengakibatkan adanya gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
 
Menurutnya sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi.
 
"Informasi resmi yang diperoleh dari PVMBG, hingga saat ini status Gunung Gede masih dalam status Level I (Normal)," kata dia.
 
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
 
Masyarakat juga menurutnya diharapkan hanya percaya pada informasi resmi kebencanaan melalui informasi resmi yang dikeluarkan dari pihak yang berhubungan langsung dengan kejadian bencana seperti BMKG, Basarnas, BNPB, Tagana, TNI, Polri, dan aparat Pemerintahan setempat.
 
"Jika terjadi bencana gempa bumi, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata dia.*

Baca juga: PLN pulihkan 100 persen kelistrikan di Cianjur yang terdampak gempa

Baca juga: Telkom salurkan paket sembako untuk korban gempa di Cianjur

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022