Menurut narasi yang dibagikan di Twitter pada 14 November 2022, robot dengan sistem nanoteknologi itu dapat merespons sinyal untuk mengumpulkan dan mengirimkan data.
Cuitan di Twitter itu sudah disukai 431 pengguna Twitter dan dibagikan ulang hingga 229 kali.
Berikut adalah narasi pada unggahan tersebut:
"MICROCHIP!!
Robot berukuran sel itu juga ditemukan dalam vak c 1 9 baru.
Nanoteknology yang seukuran sel ini merespons sinyal RF (5G), mengumpulkan n mengirimkan data. Robot berukuran sel tersebut tdk memerlukan daya apapun, sgt kecil sehingga hnya bekerja dr frekuensi magnetik RF,".
Lantas, benarkah robot berukuran sel ditemukan dalam vaksin COVID?
Penjelasan:
Merujuk Reuters, klaim soal robot dan partikel nano di Twitter itu salah.
Zat yang diklaim sebagai nanopartikel itu sebenarnya adalah tetesan lipid kecil yang mengangkut dan melindungi komponen vaksin.
Lipid adalah zat yang tidak larut dalam air, seperti lemak.
Lipid dapat ditemukan pada vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech. Manfaatnya adalah menginstruksikan sel menciptakan reaksi kimiawi untuk membuat protein yang meniru permukaan luar virus corona baru, sehingga menghasilkan kekebalan.
Nanopartikel lipid pada dasarnya adalah “kendaraan pengiriman” yang melindungi mRNA saat vaksin disuntikkan dan membawanya ke tempat yang tepat di dalam sel.
Klaim: Robot berukuran sel ditemukan dalam vaksin COVID
Rating: Hoaks
Baca juga: Kemenko PMK: Booster kedua untuk lansia berikan perlindungan optimal
Baca juga: Penerima vaksinasi COVID-19 penguat bertambah jadi 66,25 juta orang
Baca juga: Bio Farma patenkan inovasi, tingkatkan daya saing kemandirian vaksin
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022