Keputusan itu nampak terlihat dari sebuah survei tidak resmi yang dibuat oleh Elon di Twitter yang meminta tanggapan haruskah ia membuka blokir untuk orang-orang tersebut.
The Verge pada Jumat melaporkan bahwa survei itu diikuti oleh lebih dari 3 juta akun dan sebanyak 72,4 persen responden memilih "Iya".
Baca juga: Kantor Twitter ditutup sampai pekan depan
Mereka mengharapkan adanya kesempatan kedua untuk para pemilik akun yang diblokir kembali mencuit di twitter.
Jika Elon mempertimbangkan dengan serius survei tidak resmi tersebut, maka ada kemungkinan akun-akun yang sebelumnya diblokir karena melakukan ujaran kebencian atau pun menyebar hoaks bisa ikut dipulihkan.
Namun Elon menyakini pemulihan akun yang sebelumnya diblokir tidak akan diberikan kepada pihak yang melanggar hukum ataupun terlibat dalam penyebaran spam.
Ia pun mencontohkan salah satu pengguna yang tidak akan dikembalikan akun twitter-nya ialah Alex Jones.
Pria itu diketahui menjadi seorang pencetus teori-teori konspirasi dan kerap menyebarkan informasi yang menyesatkan.
Langkah ini menjadi langkah terbesar kedua yang dilakukan Elon Musk, setelah sebelumnya ia membuka akses kembali untuk Donald Trump kembali di kancah percuitan.
Ada pun pemulihan akses bagi akun-akun yang diblokir itu akan berlangsung secara efektif mulai pekan depan.
Baca juga: Elon Musk siap rekrut karyawan baru setelah PHK massal di Twitter
Baca juga: Twitter tunda verifikasi berlangganan
Baca juga: Twitter pulihkan akun Kanye West
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022