• Beranda
  • Berita
  • Rubel Rusia menguat, diperdagangkan antara 60-61 terhadap dolar

Rubel Rusia menguat, diperdagangkan antara 60-61 terhadap dolar

25 November 2022 15:48 WIB
Rubel Rusia menguat, diperdagangkan antara 60-61 terhadap dolar
Ilustrasi: Uang kertas rubel Rusia terlihat dengan latar belakang uang dolar Amerika Serikat pada Selasa (2/3/2021). ANTARA/Xinhua/Shi Hao/am.
Rubel Rusia dibuka sedikit menguat pada Jumat, diperdagangkan dalam kisaran sempit antara 60 dan 61 terhadap dolar seperti pada sebagian besar minggu ini, didukung oleh eksportir yang membeli rubel untuk menutupi pembayaran pajak akhir bulan.

Pada pukul 07.10 GMT rubel menguat 0,3 persen terhadap dolar pada 60,50 dan naik 0,5 persen untuk diperdagangkan pada 62,90 versus euro. Rubel menguat 0,3 persen terhadap yuan menjadi 8,43.

Rubel telah melukiskan gambaran yang sama akhir-akhir ini, kata Alexei Antonov dari Alor Broker, naik hampir sepanjang hari dan menyerahkan keuntungan dalam dua jam perdagangan terakhir.

"Pola perdagangan ini kemungkinan akan berlanjut hari ini," kata Antonov.

Baca juga: Rubel pangkas kerugian awal, menjadi sekitar 61 terhadap dolar

Rubel didukung oleh masa pajak akhir bulan di mana eksportir biasanya mengubah pendapatan devisa menjadi rubel untuk membayar kewajiban domestik.

Harga minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,3 persen menjadi 85,6 dolar AS per barel.

Indeks saham Rusia beragam. Indeks RTS berdenominasi dolar naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 1.150,9 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,1 persen lebih rendah pada 2.209,6 poin.

Pelaku pasar cukup tidak aktif selama sesi sebelumnya, kata Sinara Investment Bank. Satu "titik terang" adalah dinamika sekuritas Veon.

Saham operator telekomunikasi yang tercatat di Amsterdam itu melonjak setelah mengumumkan rencana untuk menjual bisnisnya di Rusia, Vimpelcom, kepada anggota senior tim manajemen Vimpelcom, seharga 130 miliar rubel (2,2 miliar dolar AS).

Baca juga: Harga minyak naik, pasar khawatir permintaan China & batas harga Rusia
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022