"Dari hasil penilaian dengan beberapa kriteria, akhirnya diputuskan ada satu orang pemenang terbaik, yaitu maskot dengan nama "Sura" (singkatan dari) Suara Rakyat dan "Sulu" (singkatan dari) Suara Pemilu karya dari Stephanie," ujar anggota KPU August Mellaz dalam jumpa pers di Media Center KPU RI, Jakarta, Jumat.
Selanjutnya, ujar August, karya tersebut akan diluncurkan secara resmi dalam kegiatan konsolidasi nasional bersama 6.000 personel KPU di Tanah Air yang diselenggarakan KPU RI di Ancol pada 1-3 Desember 2022.
Sebelumnya, August menyampaikan dalam lomba tersebut KPU RI menghadirkan dewan juri yang terdiri atas Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Indah Tjahyawulan, Deputi Program Desain Grafis dan Business Development Manager Multimedia Nusantara Polytechnic Caroline Sunarko, dan dosen IKJ Saut Irianto Manik.
Berikutnya, ada pula juri dari KPU RI, yakni anggota KPU RI August dan Betty Epsilon Idroos. Ia menyampaikan sejak lomba dibuka pada 22 Agustus 2022 sampai dengan ditutup pada 22 Oktober 2022, ada 540 orang yang mengirimkan desain kepada KPU. Dari 540 orang itu, KPU menerima total desain sebanyak 681 desain maskot.
Baca juga: Menkominfo ingatkan KPU perhatikan ketahanan siber sistem elektronik
Baca juga: KPU dan LKPP teken MoU pengadaan barang dan jasa dalam Pemilu 2024
"Selanjutnya, dewan juri melakukan penilaian dan menetapkan 26 desain maskot Pemilu 2024," lanjut August.
Lalu dari 26 desain itu, dewan juri menetapkan 10 desain maskot yang lolos ke babak final dan menentukan desain milik Stephanie sebagai pemenang.
Mengenai penilaian, August mengatakan dewan juri menilai seluruh desain maskot pemilu dengan mempertimbangkan beberapa kriteria, di antaranya keaslian, kreativitas, komunikatif, inspiratif, mampu mencerminkan totalitas, dan identitas keindonesiaan.
Maskot Pemilu 2024 "Sura" dan "Sulu" menghadirkan gambaran dua burung jalak bali. Sura adalah burung jalak jantan yang mewakili pemilih laki-laki dan Sulu burung jalak betina yang mewakili pemilih perempuan. Dalam kesempatan itu, Stephanie menyampaikan pada awalnya ia memilih burung garuda sebagai maskot.
"Untuk desain awal, saya pake burung garuda karena saya kira melekat dengan Indonesia. Lagi pula, kalau pakai makhluk hidup bisa lebih aktif dan lebih dekat dengan manusia. Jadi, saya menggunakan makhluk hidup," ucap dia.
Namun, setelah mendapatkan revisi dari para juri, Stephanie mengubah desain burung garuda menjadi burung jalak bali. Menurut dia, burung berwarna putih itu lebih cocok dengan suasana pemilu.
Di samping itu, atas revisi juri, Stephanie menambahkan sejumlah simbol kepemiluan dalam desainnya, seperti logo KPU di atas baju putih yang dikenakan Sura dan Sulu serta paku sebagai alat mencoblos yang digenggam kedua burung tersebut.
Atas keberhasilannya menjuarai Lomba Desain Maskot Pemilu 2024, Stephanie menerima hadiah senilai Rp30 juta.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022