Merah Putih Fund diperlukan untuk bantu startup

25 November 2022 17:49 WIB
Merah Putih Fund diperlukan untuk bantu startup
Tangkapan layar - Menteri BUMN Erick Thohir dalam peluncuran daring Merah Putih Fund yang merupakan bagian dari Gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta, Rabu (15/12/2021). ANTARA/YouTube Kementerian BUMN/aa.
Asosiasi perusahaan rintisan (startup) melihat sekarang adalah waktu yang tepat untuk menggunakan Merah Putih Fund dari pemerintah untuk membantu startup mengatasi badai yang melanda startup.

"Merah Putih Fund sudah waktunya diefektifkan," kata Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (ATSINDO) Handito Joewono kepada ANTARA, Jumat.

Merah Putih Fund merupakan lembaga pendanaan gabungan BUMN untuk perusahaan rintisan (startup) yang diluncurkan pemerintah pada tahun lalu. Pendanaan difokuskan untuk mendorong startup lokal menjadi unicorn, senilai 300 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp4,7 triliun.

Merah Putih Fund sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan pada pertengahan tahun ini.

Menurut Handito, Merah Putih Fund diperlukan pada masa-masa seperti sekarang ini supaya startup Indonesia tidak melulu bergantung pada sumber pendanaan dari luar negeri, terutama Amerika Serikat.

Suku bunga di Amerika Serikat belakangan ini terus naik sehingga investor dari negara itu menata ulang strategi investasi mereka. Startup disarankan tidak lagi hanya berkiblat pada AS, tapi, juga memperhatikan pergeseran pemetaan bisnis dunia.

Saat ini, menurut Handito, China, Taiwan dan Korea Selatan sedang bertumbuh dalam hal startup sehingga pelaku startup Indonesia perlu memperhatikan apa yang sedang berkembang di ketiga negara itu.

Perubahan lanskap bisnis dunia turut mempengaruhi bisnis startup di Indonesia akibat perubahan investasi. Mau tidak mau, startup perlu mengurangi biaya untuk pengembangan, termasuk di dalamnya ongkos promosi dan pengurangan jumlah karyawan.

"Uang yang beredar berkurang, sementara tenaga kerja harus dibayar," kata Handito.

Startup perlu mengurangi promosi yang tidak perlu dan mengurangi tenaga kerja yang dalam jangka pendek tidak produktif.

Handito melihat dua langkah itu perlu dilakukan supaya startup lebih sehat dari segi keuangan dan lebih kuat menghadapi tantangan. Startup perlu memiliki ketangkasan untuk menyikapi perekonomian dunia yang dibayangi resesi.

Jika kondisi ekonomi tahun depan suram, menurut Handito, startup sudah mengurangi masalah supaya mereka bisa bergerak lebih lincah dalam menangkap peluang.

Baca juga: Wamen BUMN sebut ekonomi digital bisa capai 30 persen PDB di 2030

Baca juga: Dukung ekonomi digital, BUMN bangun infrastruktur hingga pendanaan

Baca juga: Merah Putih Fund akan suntik dana 300 juta dolar AS ke startup lokal

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022