Selain kehilangan momentum kembalinya sistem "home-away" (kandang-tandang) dalam laga, faktor jauh dari dukungan keluarga juga menjadi faktor penentu permainan setiap pemainnya.
"Menurut saya sistem 'bubble' pasti tidak ideal untuk semua klub," kata pelatih yang akrab disapa Teco itu, melalui laman resmi klub, Jumat, menanggapi sistem gelembung yang akan diterapkan dalam lanjutan kompetisi musim ini.
Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) merencanakan lanjutan Liga 1 musim 2022-2023 akan digelar dengan sistem gelembung (bubble) di Jawa Tengah sampai putaran pertama tuntas atau hingga laga pekan ke-17.
Ada empat stadion yang disiapkan untuk skema gelembung Liga 1, yakni Stadion Maguwoharjo (Sleman), Stadion Jatidiri (Semarang), Stadion Sultan Agung (Bantul), dan Stadion dr Moch Soebroto (Magelang).
Seiring dengan itu, PT LIB selaku operator kompetisi juga menyebutkan rencananya lanjutan Liga 1 2022/2023 yang sempat mandek imbas Tragedi Kanjuruhan akan dimulai pada 2 Desember mendatang.
Baca juga: PSSI: Rakor soal kelanjutan Liga 1 digelar Jumat di Kemenpora
Mengenai kelanjutan Liga 1 2022/2023, Teco menyebutkan klub sejauh ini hanya memerlukan kepastian melalui surat pemberitahuan yang lengkap dengan lokasi pertandingan dan jadwal yang sudah pasti.
"Lebih bagus kita dapat jadwal sama kepastian main baru bisa berkomentar," kata pelatih asal Brazil yang telah mengoleksi tiga gelar juara kompetisi Liga 1.
Sejauh ini, Teco masih memberikan program latihan untuk skuadnya sejak kompetisi kasta tertinggi sepak bola di Indonesia tersebut dihentikan pada Oktober lalu.
Segala persiapan dilakukan Teco sembari menunggu kepastian kembalinya kompetisi sepak bola Indonesia yang dinantikan pecinta sepak bola Indonesia.
Baca juga: LIB: Liga 1 akan dilanjutkan tetapi formatnya belum dipastikan
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022