Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat (25/11) menyerukan penyetaraan ketersediaan serta kualitas pengobatan, tes, dan pencegahan HIV dalam pesannya untuk Hari AIDS Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 1 Desember.Ketidaksetaraan yang membuat pandemi AIDS tak kunjung usai dapat dan harus diatasi. Kita bisa mengakhiri AIDS jika kita melakukan penyetaraan
Pada Hari AIDS Sedunia tahun ini, "kami berseru dalam satu suara. Lakukan penyetaraan! Slogan 'Lakukan penyetaraan' (Equalize) adalah seruan untuk beraksi. Seruan untuk mengadopsi tindakan praktis yang terbukti akan membantu mengakhiri AIDS. Ketersediaan, kualitas, dan kesesuaian yang lebih tinggi dalam hal layanan untuk pengobatan, pengujian, dan pencegahan HIV," kata sekjen PBB itu.
"Setiap orang perlu dihormati dan diterima dengan baik. Dan lebih baik dalam berbagi teknologi sehingga memungkinkan untuk mendapatkan akses yang setara pada ilmu pengetahuan terbaik terkait HIV, terutama antara belahan dunia Selatan dan Utara," demikian Guterres menekankan.
Sekjen PBB itu menambahkan bahwa dunia berjanji untuk mengakhiri AIDS pada 2030. "Kita telah keluar dari jalur. Untuk mengakhiri AIDS, kita harus mengakhiri ketidaksetaraan yang menghambat kemajuan. Saat ini, kita berisiko mencatat jutaan kasus infeksi baru dan jutaan kematian lagi."
"Ketidaksetaraan yang membuat pandemi AIDS tak kunjung usai dapat dan harus diatasi. Kita bisa mengakhiri AIDS jika kita melakukan penyetaraan," kata Guterres.
Menurut lembar fakta yang tersedia di situs web Program Bersama PBB untuk Penanganan HIV/AIDS (UNAIDS), terdapat 38,4 juta orang di dunia yang mengidap HIV pada 2021, sementara 1,5 juta orang baru terinfeksi HIV dan 650.000 orang meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan AIDS tahun lalu.
Hari AIDS Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 1 Desember sejak 1988, adalah hari internasional yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pandemi AIDS yang disebabkan oleh penyebaran infeksi HIV dan mengenang mereka yang telah meninggal akibat penyakit tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022