Pasalnya, ungkap Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Ahad, iring-iringan kendaraan yang hendak menyalurkan donasi menghambat kendaraan petugas gabungan saat melakukan proses evakuasi terutama pengungsi yang hendak dirujuk dari pengungsian ke rumah sakit.
"Silahkan berdonasi untuk meringankan beban warga korban gempa, tapi jangan sampai menggunakan banyak kendaraan karena akan menghambat proses evakuasi dan penyaluran logistik ke posko kesehatan di pengungsian, terutama kendaraan taktis yang digunakan untuk evakuasi warga yang sakit," katanya.
Herman menjelaskan bagi donatur yang hendak menyalurkan bantuan atau donasinya, dapat mendatangi posko logistik di area Pemda Cianjur atau ke posko organisasi kemanusiaan yang dapat dipercaya legalitas-nya, sehingga petugas gabungan dapat sampai ke lokasi penanganan dengan cepat.
Baca juga: Pakar: Makanan gizi lengkap dibutuhkan pengungsi
Baca juga: Song Joong Ki turut berduka atas gempa Cianjur
Sejak beberapa hari terakhir, kata Herman, volume kendaraan yang membawa bantuan memadati jalur menuju posko dan lokasi yang terdampak gempa cukup parah di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Warungkondang dan Pacet, sehingga antrean kendaraan terjadi sejak pagi hingga malam hari.
"Jalan menuju posko pengungsian dan perkampungan terdampak dipadati kendaraan yang parkir di pinggir jalan untuk menyampaikan langsung bantuan ke pengungsi. Ini sudah pasti menghambat kinerja petugas termasuk pendistribusian air atau obat-obatan ke posko pelayanan," katanya.
Untuk menghindari macet panjang yang menghambat penanganan cepat yang dilakukan petugas, donatur diminta untuk memilih posko resmi yang ada di Cianjur dalam menyalurkan donasinya dan disampaikan ke warga penerima tanpa harus bermacet-macetan.*
Baca juga: BNPB: Bupati akan pegang kendali penuh penanganan gempa Cianjur
Baca juga: Polisi periksa pelaku pelepas identitas posko tenda di Cianjur
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022