"Warung NKRI 1947 harus menjadi penyuluh bagi anak muda di Jakarta dalam merawat bangsa ini," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT saat meresmikan Warung NKRI di salah satu kafe di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
Dalam peresmian Warung NKRI tersebut, mantan Kapolda Papua itu juga melibatkan perwakilan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta, aktivis Cipayung dan aktivis nasional.
Pada kesempatan itu, Boy Rafli terus mengajak generasi muda untuk bersatu melawan ideologi transnasional yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Generasi muda merupakan salah satu pilar bangsa yang memiliki nilai strategis untuk diajak berkolaborasi dalam merawat kebinekaan, kata lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988 tersebut.
"Ada sebuah ideologi transnasional yang mencoba masuk di tengah masyarakat, yang tidak sejalan dengan kepribadian bangsa," kata Rafli mengingatkan.
Menyadari hal tersebut, BNPT menggandeng semua pihak termasuk generasi muda yang merupakan pilar pembangunan bangsa untuk turut merawat kebinekaan di Tanah Air.
Senada dengan Kepala BNPT, Ketua Umum Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Burzah Zarnubi mendukung pembentukan Warung NKRI yang melibatkan pemuda di seluruh Indonesia.
Menurutnya, peran pemuda dalam Warung NKRI strategis. Banyaknya dialog kebangsaan akan memperkuat imunitas kelompok itu terhadap "virus" yang kerap mengganggu ideologi Pancasila.
"Warung-warung seperti ini harus masif di seluruh Indonesia, dialog-dialog seperti ini penting dilakukan karena pemuda kita energinya masih kuat," katanya.
Ia mengatakan generasi muda perlu diajak berdialog untuk menyelesaikan berbagai masalah bangsa. Tujuannya demi menghindari kelompok pemuda terpapar pemahaman yang tidak sesuai dengan Pancasila.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PB HMI Badai Pamungkas Putra menyatakan kesiapan dan komitmen pemuda di Jakarta menjadi agen transformasi masyarakat yang lebih toleransi.
"Kita akan mendorong pemuda untuk menyebarkan doktrin nasionalisme yang kuat demi menciptakan kehidupan yang toleransi," ujarnya.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022