Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama Lazismu PP Muhammadiyah mendistribusikan bantuan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cianjur, Jawa Barat, yang juga terdampak gempa bumi.
"Kami mengetahui bahwa gempa atau musibah bencana alam tidak pernah pilih-pilih orang. Saudara kita di lapas juga terkena, karena sebagian tembok runtuh," ujar Ketua MDMC Muhammadiyah Budi Setiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: Muhammadiyah terjunkan tim medis bantu korban gempa Cianjur
Baca juga: Muhammadiyah terjunkan tim medis bantu korban gempa Cianjur
Budi mengatakan tujuan MDMC dan Lazismu datang ke Lapas Cianjur untuk berbagi bantuan dan memastikan jika ada beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi, seperti logistik, tambahan suplemen, dan kebutuhan ibadah.
Ia menegaskan bahwa MDMC berkomitmen untuk membantu siapapun, termasuk warga binaan. "Sudah menjadi tugas kemanusiaan kita untuk membantu meringankan beban mereka. Insya Allah menjadi kebaikan bagi kita semua," kata dia.
Baca juga: Muhammadiyah fokus pada layanan kesehatan-logistik di masa darurat
Baca juga: Muhammadiyah fokus pada layanan kesehatan-logistik di masa darurat
Kepala Lapas Kelas II B Cianjur Tomi Elyus berterima kasih kepada Muhammadiyah atas kepeduliannya kepada warga binaan Lapas Cianjur. Gempa berkekuatan 5,6 pada Senin (21/11) membuat sebagian tembok lapas roboh serta sejumlah petugas dan warga binaan terluka.
"Per hari ini kita memang masih membutuhkan beberapa logistik. Saya sebagai kepala lapas tentu saja mengucapkan terima kasih, kita serahkan (bantuan tersebut) langsung ke warga binaan," ujarnya.
Baca juga: Ketum PP Muhammadiyah sampaikan duka mendalam korban gempa Cianjur
Baca juga: Ketum PP Muhammadiyah sampaikan duka mendalam korban gempa Cianjur
Tomi mengatakan Lapas Cianjur merupakan lapas percontohan dan yang pertama mendirikan pesantren di lapas. Pengurus lapas ingin menghilangkan sekat bahwa mereka bukanlah narapidana tetapi sebagai santri agar dapat melanjutkan hidup ke arah yang lebih baik.
"Dan terbukti, mereka sampai saat ini meskipun tembok roboh tidak ada yang melarikan diri, bahkan ketika baru terjadi gempa mereka pada posisi masih trauma, kemudian saya kasih kode untuk berdoa, mereka semua langsung serentak berdoa," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022