• Beranda
  • Berita
  • Jokowi serukan jangan ada benturan dan adu domba di tahun politik

Jokowi serukan jangan ada benturan dan adu domba di tahun politik

29 November 2022 11:28 WIB
Jokowi serukan jangan ada benturan dan adu domba di tahun politik
Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja dalam menghadiri acara temu Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) atau Temu Akbar Pasukan Merah di Rumah Radakng Pontianak, Kalbar., Selasa (2911/2022). ANTARA/Jessica HW/pri.

saya titip kita semua menjaga stabilitas politik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan semua pihak untuk menghindari benturan sosial dan tidak melakukan adu domba selama tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

"Saya titip, saya titip, saya titip. Kita semua menjaga stabilitas politik, setuju? Jangan sampai ada gesekan. Hindari. Jangan sampai ada yang benturan. Hindari. Jangan sampai ada yang apalagi mengadu domba," kata Jokowi dalam acara "Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng" di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.

Jokowi juga mewanti-wanti semua pihak untuk hati-hati di tengah dinamika tahun politik menjelang Pemilu 2024. Dia menyebutkan Indonesia memiliki jumlah suku yang beragam, bahkan hingga mencapai 714 suku, sehingga jangan sampai ada gesekan di antara masyarakat. Jokowi juga mendorong semua pihak untuk menjaga stabilitas keamanan.

"Negara ini harus aman. Setuju?" tegasnya.

Baca juga: Jokowi: Saya ingin memeluk seluruh pendukung satu pelukan

Apabila keamanan negara terjaga, lanjutnya, maka Pemerintah dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.

Jokowi juga mengingatkan bahwa keberagaman bangsa Indonesia merupakan kekuatan besar. Oleh karena itu, keberagaman bangsa, menurutnya, jangan sampai dilupakan dan harus selalu dirawat.

"Perbedaan itu bukan memecah belah. Perbedaan itu adalah kekuatan. Perbedaan itu bukan melemahkan, tetapi adalah menguatkan," imbuhnya.

Dia mencontohkan salah satu keberagaman suku di Indonesia, yakni Suku Dayak di Kalimantan yang memiliki hingga ratusan sub-suku. Oleh karena itu, dia mengimbau keberagaman Indonesia harus dipegang teguh oleh berbagai pihak, termasuk oleh pemimpin Indonesia di masa depan.

"Saya tak hafal semuanya karena ada 406 sub-suku Dayak. Artinya apa? Betapa negara kita ini negara yang sangat besar sekali. Itu yang sering kita tidak sadar, dan yang paling penting pemimpin Indonesia sekarang ke depan dan ke depannya lagi, siapa pun harus menyadari bahwa Indonesia ini beragam," ujar Jokowi.

Baca juga: Presiden: Dukungan masyarakat Dayak dibutuhkan dalam pembangunan IKN
Baca juga: Anggota DPR minta relawan Jokowi jaga kehormatan Presiden

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022