• Beranda
  • Berita
  • KKP lepas ekspor 25 ton ikan tuna loin ke Thailand

KKP lepas ekspor 25 ton ikan tuna loin ke Thailand

29 November 2022 20:16 WIB
KKP lepas ekspor 25 ton ikan tuna loin ke Thailand
Ilustrasi - Pekerja menyusun tumpukan ikan tuna yang siap ekspor ke sejumlah negara di Ambon, Maluku, Jumat (13/5/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU/aa.

Sebagaimana disampaikan Pak Menteri Trenggono bahwa ikan bisa menjadi solusi ketahanan pangan, ini kami implikasikan dengan melepas ekspor tuna senilai Rp5 miliar

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melepas ekspor 25 ton ikan tuna loin dari Ternate, Maluku Utara ke Thailand sebagai penguatan pemasaran produk perikanan sekaligus menjadikan ikan sebagai solusi ketahanan pangan dunia.

"Sebagaimana disampaikan Pak Menteri Trenggono bahwa ikan bisa menjadi solusi ketahanan pangan, ini kami implikasikan dengan melepas ekspor tuna senilai Rp5 miliar," kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Pamuji Lestari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Pamuji Lestari mengatakan jajarannya menginternalisasi kebijakan Menteri Trenggono dengan melakukan quality assurance dengan pelepasan ekspor sebagai dukungan BKIPM pada program pemerintah.

"Melalui quality assurance kami meminimalisir penolakan produk Indonesia dan menunjukkan bahwa produk kita bermutu, berkualitas," katanya.

Sementara Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Ternate Arsal merinci ekspor tuna dilakukan setelah proses pendampingan terhadap CV Mitra Tuna Mandiri. Dia menyebut negara Thailand merupakan salah satu pangsa pasar baru yang menjadi tujuan ekspor produk tuna loin.

"Tuna loin Maluku Utara merupakan salah satu ikan yang produksinya sangat besar, ikan ini sudah diproses dari penerimaan bahan baku, pencucian, pemotongan kepala, pembuangan kulit dan tulang, serta perapihan dan pembekuan," kata Arsal.

Bersinergi dengan Bea Cukai Ternate, ekspor perdana tuna loin dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate dan secara resmi dilepas oleh Wakil Gubernur Maluku Utara. CV Mitra Tuna Mandiri juga telah tersertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) Grade B dimana proses pengolahan ikan sudah sesuai dengan standar yaitu telah menerapkan dan memenuhi persyaratan GMP, SSOP, dan atau sistem HACCP yang dipersyaratkan Otoritas Kompeten.

"Jadi kita jamin produk yang dihasilkan memiliki jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan," katanya.

Kegiatan ekspor tuna loin ini juga dihadiri langsung oleh CEO Anova Blane Olson yang merupakan pembeli dari CV Mitra Tuna Mandiri. Blane mengatakan bahwa CV Mitra Tuna Mandiri menghasilkan produk dengan kualitas tinggi yang akan dipasarkan di Amerika dan selalu memastikan rantai suplai dari nelayan sampai produk diterima oleh pelanggan di Amerika.

Beberapa poin yang menjadi acuan penting dalam memberikan jaminan mutu ke pelanggan yaitu semua pasokan tuna dapat terlacak ketelusurannya dari hulu hingga hilir, tuna yang diproduksi berkualitas tinggi dan diolah menggunakan teknologi canggih, produk yang dihasilkan telah melewati uji laboratorium dan sesuai standar FDA, serta pekerjanya diberikan upah di atas rata-rata.


Baca juga: Biak ekspor ikan tuna ke Jepang capai 35 ton
Baca juga: Indonesia minta Jepang setujui eliminasi 4 tarif ikan tuna kaleng
Baca juga: Airlangga minta akses pasar untuk ekspor tuna kaleng ke Jepang

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022