• Beranda
  • Berita
  • Mendag optimistis ekonomi Indonesia tumbuh meski ada prediksi resesi

Mendag optimistis ekonomi Indonesia tumbuh meski ada prediksi resesi

29 November 2022 20:47 WIB
Mendag optimistis ekonomi Indonesia tumbuh meski ada prediksi resesi
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kanan). (ANTARA/ HO Kementerian Perdagangan)

Tidak usah khawatir karena tahun depan saya optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku optimistis perekonomian digital Indonesia akan tumbuh lebih baik meski ada prediksi resesi dunia terjadi tahun depan, dan ia mengajak semua pihak berkolaborasi menjaga kondisi tetap positif.

"Bisnis digital jika kita perhatikan dalam waktu belakangan memang mengalami penurunan sedikit, tapi sedikit saja. Tidak usah khawatir karena tahun depan saya optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik meski ada prediksi resesi," ujar pria yang akrab disapa Zulhas itu dalam acara Indonesia Digital Economy Conference di Jakarta, Selasa.

Dia menyampaikan optimismenya tak lepas dari kinerja perdagangan selama tahun 2022 yang memperlihatkan tren positif. Hingga akhir tahun ini, dia menyebut transaksi perdagangan mengalami surplus.

Baca juga: Teten: Presidensi G20 jadi momentum tunjukkan perkembangan UMKM RI

Mendag juga membeberkan Indonesia terus memperluas cakupan penetrasi ke pasar-pasar baru seperti Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan.

Terbaru, Indonesia telah memiliki sejumlah perjanjian perdagangan bilateral dengan negara nontradisional lainnya, yaitu Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement (PTA), dan Indonesia-Pakistan PTA.

Di sisi lain, Zulhas menuturkan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara. Dia pun mengajak para pebisnis lokal untuk mengembangkan usahanya melalui platform digital.

"Tanpa UMKM tumbuh, kita akan sulit menjadi negara maju," katanya.

Zulhas melihat UMKM di Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk luar negeri.

Dalam laporan e-Conomy SEA 2022, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) senilai 77 miliar dolar AS pada 2022.

Sampai 2050, dia menyebut ekonomi digital diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS, tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 19 persen. Kemudian, hingga 2030 diperkirakan akan tumbuh lebih dari tiga kali lipat di kisaran 220 sampai 360 miliar dolar AS.

Baca juga: Airlangga: Kewirausahaan digital kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi

Baca juga: Wamendagri harapkan pemdes dan kelurahan kuatkan transformasi digital

Baca juga: Pentingnya tata kelola arus data lintas batas bagi ekonomi digital

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022