• Beranda
  • Berita
  • PABSI tak berani bicara target medali di Kejuaraan Dunia Angkat Besi

PABSI tak berani bicara target medali di Kejuaraan Dunia Angkat Besi

30 November 2022 19:36 WIB
PABSI tak berani bicara target medali di Kejuaraan Dunia Angkat Besi
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kiri) dan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Djoko Pramono dalam pelepasan tim angkat besi Indonesia ke Kejuaraan Dunia 2022 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (30/11/2022). (ANTARA/Shofi Ayudiana)
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Djoko Pramono tak berani membicarakan target medali dalam keikutsertaan tim lifter Indonesia pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia, 5-16 Desember.

Menurut Djoko, persaingan di Kejuaraan Dunia nanti akan sangat berat karena bakal diikuti lifter-lifter jagoan dunia yang sudah berpengalaman bahkan meraih medali Olimpiade.

“Ini ajang yang berat, semua jagoan dunia ikut turun. Bahkan ada satu kelas pesertanya 85 orang. Jadi saya tidak berani (menargetkan), sangat berat,” ungkap Djoko di Jakarta, Rabu.

Menurut Djoko, yang terpenting adalah para lifter bisa berhasil melakukan angkatan dan mencatatkan total angkatan terbaiknya agar bisa menambah poin menuju Olimpiade.

Baca juga: PABSI: Kejuaraan Asia jadi bekal menuju kualifikasi Olimpiade Paris

Indonesia menerjunkan 12 lifter ke Kejuaraan Dunia 2022 yang merupakan turnamen pertama kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2024.

Pada kategori putra, Indonesia mengirimkan Eko Yuli Irawan (kelas 61kg), Ricko Saputra (61kg), Rizki Juniansyah (73kg), Rahmat Erwin Abdullah (73kg), dan Muhammad Zul Ilmi (89kg).

Sementara pada kategori putri ada Windy Cantika Aisah (49kg), Juliana Klarisa (55kg), Natasya Beteyob (59kg), Nelly (59kg), Tsabitha Alfiah Ramadani (71kg), Restu Anggi (71kg), dan Nurul Akmal (+87kg).

Djoko mengatakan, dua lifter Indonesia terpaksa harus bersaing di kelas yang sama seperti 61kg putra, 73kg putra, 59kg putri dan 71kg putri karena kelas-kelas itulah yang akan dipertandingkan di Olimpiade Paris nanti.

“Rahmat dan Rizki ada di kelas 73kg karena di Olimpiade tidak ada kelas 81kg. Seandainya ada kami akan ambil dua-duanya 73kg dan 81kg. Sebetulnya ada kelas 89kg, tapi untuk menaikkan (berat badan) mereka ke kelas 89kg saya butuh ahli olahraga bagaimana menaikkan mereka dari 73kg ke 89kg dalam satu tahun,” kata dia.

Baca juga: Rahmat Erwin Abdullah raih perak Kejuaraan Asia 2022

Sebelumnya, pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 di Tashkent, Uzbekistan, Indonesia membawa pulang satu emas melalui Rahmat Erwin Abdullah di kelas 73kg setelah mencatatkan total angkatan 343kg, dengan snatch 143kg dan clean and jerk 192kg.

Namun pada kejuaraan tersebut tidak ada kontingen China, yang dianggap menjadi salah satu saingan berat Indonesia. China absen dalam kejuaraan dunia edisi tahun lalu karena adanya pembatasan perjalanan dan kebijakan karantina akibat situasi pandemi COVID-19 di negaranya.

Tim Negeri Tirai Bambu akan kembali tampil dalam ajang di Bogota dengan mengirimkan 23 lifter, termasuk di antaranya peraih emas Olimpiade Li Fabin (61kg putra), Wei Yinting (73kg putra), Shi Zhiyong (81kg putra), Hou Zhihui (49kg putri).

Baca juga: China kembali tebar ancaman di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022