Sultan HB X di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Yogyakarta, Jumat, menyebutkan telah memiliki daftar "by name, by address" sebanyak 107 mahasiswa asal Cianjur yang orang tuanya terdampak gempa sehingga tidak mampu mengirim biaya hidup untuk anaknya di Yogyakarta.
"Saya minta cepat ditangani, kalau enggak mereka mau makan apa," ujar Sultan.
Selain menanggung biaya hidup, ia juga meminta pihak kampus di DIY ikut memberikan bantuan terkait biaya kuliah mereka.
"Biaya hidup biasanya kami yang berpartisipasi seperti kepada korban bencana di lain tempat sehingga jangan sampai 107 mahasiswa itu 'drop out'," kata dia.
Menurut Sultan, jumlah 107 mahasiswa asal Cianjur itu masih bisa bertambah karena hingga saat ini masih terus dilakukan pendataan.
"Bagi yang mungkin merasa warga Cianjur yang kuliah di kampus-kampus di Yogyakarta dan orang tuanya memang kena musibah bencana mungkin bisa mendaftar," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan mahasiswa asal Cianjur di Yogyakarta.
Berdasarkan hasil asesmen 107 mahasiswa yang telah terdata, menurut dia, keluarga mereka mengalami dampak yang beragam, mulai dari rumah rusak hingga orang tua meninggal dunia.
Pemda DIY, kata Endang, telah menyiapkan anggaran dari APBD yang nantinya digunakan untuk menanggung biaya kuliah serta biaya hidup mahasiswa asal Cianjur.
Meski belum ditentukan besarannya, menurut Endang, mahasiswa tersebut bakal menerima bantuan uang setiap bulan mulai Desember 2022 hingga enam bulan ke depan.
"Mereka jangan sampai tidak bisa makan. Rencananya dalam bentuk uang bulanan. Jumlah bantuannya belum (ditentukan)," kata dia.
Baca juga: PMI fokus distribusikan air bersih ke 112 titik pengungsian Cianjur
Baca juga: Kedubes Rusia salurkan bantuan untuk korban gempa Cianjur lewat PMI
Baca juga: Dapur Kreasi pulihkan fungsi sosial ekonomi penyintas gempa Cianjur
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022