• Beranda
  • Berita
  • Dinkes DKI mulai program imunisasi polio dua kali pada bayi

Dinkes DKI mulai program imunisasi polio dua kali pada bayi

2 Desember 2022 17:20 WIB
Dinkes DKI mulai program imunisasi polio dua kali pada bayi
Arsip petugas menyuntikkan vaksin campak rubella kepada salah satu siswa di SD di Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (30/11/2022). ANTARA/HO-Dinkes DKI

Pelaksanaan imunisasi polio dua kali itu sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memulai program imunisasi polio dua kali yakni saat bayi berusia empat dan pada saat berusia sembilan bulan mulai 1 Desember 2022.

"Jadi imunisasi polio tidak hanya diberikan saat bayi usia empat bulan, tetapi ditambah satu kali pemberiannya pada saat usia sembilan bulan," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan Provinsi DKI Jakarta mengawali pelaksanaan imunisasi polio dua kali kepada bayi berusia empat dan sembilan bulan bersama dengan Provinsi Banten dan Jawa Barat.

Pelaksanaan imunisasi polio dua kali itu sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Nomor HK.02.02/C/4834/2022 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Introduksi Imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine Dosis Kedua (IPV2) pada 5 Oktober 2022.

Setelah diawali DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, kemudian Kementerian Kesehatan menjadwalkan imunisasi polio dua kali pada bayi serentak pada awal 2023 di seluruh Indonesia.

Ngabila menambahkan program pemerintah gratis untuk imunisasi polio tetes (bOPV) diberikan empat kali pada usia satu, dua, tiga, dan empat bulan.

Kemudian imunisasi polio suntik (IPV) diberikan dua kali pada usia empat dan sembilan bulan.

"bOPV untuk melindungi dari virus polio tipe satu dan tiga, sedangkan IPV melindungi dari virus polio tipe satu, dua dan tiga," ucapnya.

Dengan pemberian imunisasi anak yang teratur, ia mengharapkan anak bisa menghindari berbagai penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti: tuberculosis (TBC), hepatitis B, polio, campak, rubella, difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, dan pneumonia.

Meski begitu, ia tidak memberikan detail jumlah anak di Jakarta yang khusus mendapatkan vaksinasi polio.

Pemprov DKI gencar melakukan imunisasi melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) kepada anak berusia sembilan bulan hingga 59 bulan.

Adapun dalam BIAN itu imunisasi yang diberikan adalah vaksin campak rubela, vaksin polio baik suntik atau tetes, dan vaksin pentavalent.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga 31 Agustus 2022, sebanyak 648.037 atau setara 90 persen anak dengan usia 9-59 bulan di DKI Jakarta sudah menerima vaksin tambahan campak-rubela.

Capaian itu membuat Provinsi DKI Jakarta berada di urutan pertama cakupan imunisasi tambahan campak-rubela dalam BIAN se-Indonesia.

BIAN di Jakarta dilaksanakan di seluruh Puskesmas atau pos vaksin terdekat di Ibu Kota diberikan gratis.

Akselerasi imunisasi termasuk polio di Jakarta mencermati beberapa waktu lalu Kemenkes menemukan satu kasus polio di Aceh pada November 2022.

Temuan kasus polito itu diperkirakan dipengaruhi oleh tidak berjalannya vaksinasi polio baik oral maupun suntik selama empat tahun berturut-turut di kabupaten/kota Provinsi Aceh.

Adanya satu kasus polio membuat pemerintah setempat menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio.
Baca juga: Dinkes DKI pastikan belum menemukan kasus polio di Jakarta
Baca juga: Puskesmas Pademangan anjurkan empat kali vaksinasi polio untuk anak
Baca juga: Heru gencarkan vaksinasi polio di Jakarta

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022