Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.
"Kementerian PUPR sangat fokus dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk mensuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian," kata Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Pengiriman prasarana dan distribusi ke lokasi pengungsian telah dimulai sejak Rabu (23/11) yang langsung dilepas oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Sarana dan prasarana yang telah didistribusikan tersebut terdiri dari 142 unit Hidran Umum, 20 unit tenda berukuran 4x6, empat unit tenda berukuran 6x12, 93 unit WC Portable, 18 unit Mobil Tangki Air, satu unit Mobil Toilet Kabin, satu unit Vakum Tinja, dua unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mobile, satu unit Dump Truck, satu unit Truck Arm Roll, 10 unit Septic Tank, dan 30 Bak Sampah.
Pengiriman bantuan prasarana sanitasi dan air bersih dilanjutkan hingga Kamis (1/12), yakni penambahan 55 Hidran Umum dengan total personil yang diturunkan sebanyak 57 orang.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara (Jubir) Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, bantuan sanitasi dan air bersih secara bertahap disalurkan Kementerian PUPR untuk para pengungsi.
"Berdasarkan data Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat, total sarana dan tanggap darurat yang telah didistribusikan sebanyak 323 unit yang disebar ke 60 lokasi posko pengungsian," kata Endra.
Baca juga: Kementerian PUPR pastikan lahan relokasi tak di sesar episentrum
Baca juga: PUPR: Rumah warga terdampak sangat parah gempa Cianjur akan direlokasi
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022