"Atas dasar itu dalam beberapa tahun ini kita tidak membuka kawasan baru, karena kita mengoptimalkan kawasan yang sudah ada," ujar Mendes PDTT dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kemendes PDTT prioritaskan revitalisasi 152 kawasan transmigrasi
Menurutnya, mengoptimalkan kawasan eksisting adalah langkah taktis untuk pencapaian tujuan utama transmigrasi yaitu pemerataan pembangunan dan kesejahteraan secara menyeluruh.
"Ini yang kita lakukan sebagai bentuk upaya untuk terus menggalakkan pemerataan pembangunan melalui program transmigrasi yang tentu kita terus melakukan perbaikan-perbaikan," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.
Baca juga: Kemendes PDTT diminta revitalisasi kawasan transmigrasi di Merauke
Ia mengemukakan, untuk membuka kawasan baru transmigrasi, harus melalui beberapa analisis, termasuk akses yang bagus serta penanganan lahan agar transmigran nantinya mampu mengelola dengan cepat dan mudah.
Analisis tersebut di antaranya mempertimbangkan percepatan penyiapan dan pembangunan lahan transmigrasi untuk menghemat waktu, efisiensi anggaran, dan optimalisasi peningkatan SDM.
Baca juga: Mendes PDTT fokus revitalisasi kawasan transmigrasi
"Sehingga ada paradigma baru, ada manajemen baru yang hari ini sudah memasuki tahapan finishing atau penetapan," tuturnya di sela acara jalan sehat pada Hari Bakti Transmigrasi.
Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan bahwa puncak seremonial Hari Bakti Transmigrasi bakal digelar di Merauke, Papua Selatan pada tanggal 12 November 2022 mendatang.
"Tanggal 12 Desember nanti kita akan melaksanakan upacara Hari Bakti Transmigrasi di Merauke," ujarnya.
Baca juga: Mendes PDTT akan revitalisasi kawasan transmigrasi
Baca juga: UGM revitalisasi kawasan transmigrasi Rasau Jaya
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022