• Beranda
  • Berita
  • Presiden: Penguasaan ilmu harus dibarengi sehat mental-jasmani siswa

Presiden: Penguasaan ilmu harus dibarengi sehat mental-jasmani siswa

3 Desember 2022 11:56 WIB
Presiden: Penguasaan ilmu harus dibarengi sehat mental-jasmani siswa
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022 yang digelar di Marina Convention Center, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (3/12/2022). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/aa.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan kepada para guru bahwa penguasaan ilmu yang diberikan kepada diri peserta didik juga harus disertai dengan kesehatan mental dan jasmani.

“Hati hati mengenai ini, ini sudah lama kita lupakan. Penguasaan ilmu yang hebat juga akan menjadi sia-sia jika anak didik kita tidak sehat jiwanya dan tidak sehat badannya,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.

Baca juga: Presiden akan berupaya sekuat tenaga integrasikan SDA nasional

Menurut Presiden, dalam upaya penciptaan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, aspek kesehatan jasmani dan mental pada diri anak didik kerap dilupakan. Padahal kesehatan mental dan jasmani sangat penting.

Dia mencontohkan bahwa dalam meningkatkan kesehatan jasmani pada anak didik, harus dilakukan upaya pencegahan kekerdilan atau stunting.

“Bapak ibu guru harus melihat anak didiknya yang stunting itu ada atau tidak. Pola hidup sehat harus dikenalkan sejak dini, makan sehat, dan berolahraga yang cukup harus juga dibiasakan sejak dini,” kata dia.

Presiden mengatakan tidak ada gunanya berilmu dan memiliki keterampilan tinggi, jika mental dan fisik anak didik tidak sehat. Menurut Presiden, sakit fisik dan sakit mental merupakan faktor yang dapat menjadi pengali nol dari prestasi akademik.

“Nilai pelajarannya katakanlah 10, tapi kalau sakit sakitan nilai akhirnya ya sepuluh kali nol, sama dengan nol. Sepintar apapun anak didik kita, kalau indeks prestasinya empat misalnya, tapi sakit mental ataupun sakit fisik, indeks prestasinya ya empat kali nol, sama dengan nol lagi,” kata Preisden.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengingatkan guru juga memiliki tugas untuk mencetak SDM yang unggul dari sisi prestasi akademik, maupun unggul dalam karakter sosial kebangsaan dan unggul kesehatan raga.

“Harus komplit. Ini tugas berat bapak-ibu semuanya,” kata Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Indonesia tingkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas
Baca juga: Jokowi takziah ke rumah duka Ferry Mursyidan Baldan
Baca juga: Presiden harap Kadin buat peta jalan berbagai sektor

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022