Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan hasil pemantauan adanya aktivitas satu kali gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo M3,3 setelah gempa utama M6,1 mengguncang wilayah sekitar Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu sore (3/12).
"Hingga pukul 19.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas satu kali gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M3,3 pada pukul 17.59 WIB," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya, BMKG melaporkan pada hari ini pukul 16.49 WIB wilayah Garut Selatan diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa itu memiliki parameter M6,1. Episenter gempa terletak di darat 49 km barat daya Kabupaten Garut pada kedalaman 109 km.
Daryono mengatakan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya deformasi atau patahan dalam lempeng Indo-Australia (intraslab) yang menujam ke bawah Jawa Barat.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Terkait gempa di Garut, dia meminta agar masyarakat tetap tenang dan menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Daryono.
Dia juga meminta agar masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Baca juga: BPBD Garut pastikan belum tercatat ada kerusakan akibat gempa 6,1 M
Baca juga: BNPB: Satu warga luka ringan akibat gempa Garut
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022