Kementerian Perindustrian mencetak 399 Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas di bidang tekstil, yakni salah satu industri padat karya dan menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
“SDM industri berperan penting dalam mendukung kinerja industri nasional dan mempertahankan kontribusi sektor industri terhadap PDB yang saat ini mencapai 17,88 persen dan merupakan yang terbesar dibanding sektor lainnya," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo lewat keterangannya di Jakarta, Minggu.
Sekjen menyampaikan hal itu saat menghadiri Wisuda sebanyak 399 lulusan Politeknik STTT Bandung, Sabtu.
Dody mengatakan, para wisudawan adalah orang-orang yang siap bekerja di bidangnya, menjadi tulang punggung industri tekstil Indonesia yang memberi bagian penting bagi pembangunan sektor manufaktur dan perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun.
Baca juga: Cetak SDM berdaya saing, Kemenperin tetapkan "Corporate University"
Keberadaan SDM yang kompeten dan berdaya saing global merupakan kunci utama mendorong kembali bergeraknya sektor industri.
Untuk itu, Kemenperin berupaya meningkatkan kualitas SDM industri melalui pendidikan vokasi industri. Kunci keberhasilan penyelenggaraan pendidikan vokasi adalah kerja sama dengan industri dalam mencetak lulusan yang langsung dapat bekerja di industri.
Politeknik STTT Bandung merupakan perguruan tinggi politeknik yang dimiliki Kemenperin dan merupakan unit kerja di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin.
Sebanyak 399 SDM industri yang diwisuda, terdiri dari 80 lulusan program setara diploma 1, 290 lulusan Program Diploma 4, dan 29 lulusan Program S2 Terapan. Sebanyak 295 lulusan telah bekerja, dan 32 orang menjadi wirausaha.
Baca juga: Poliban resmikan pabrik pengajaran untuk Jurusan Teknik Elektro
“Artinya pada saat wisuda ini, lulusan Politeknik STTT Bandung telah terserap sebesar 82 persen di dunia kerja,” jelas Dody.
Persentase lulusan pendidikan vokasi yang mendapatkan pekerjaan dalam satu tahun setelah kelulusan sebesar 85 persen merupakan salah satu indikator kerja dari sasaran strategis Kementerian Perindustrian berdasarkan tingkat perspektif pemangku kepentingan (stakeholders perspective).
Sedangkan penyerapan lulusan Politeknik STTT3 Bandung mencapai 100 persen dengan waktu tunggu lulusan kurang dari tujuh bulan, yang artinya target dari Penetapan Kinerja (TAPKIN) 2022 untuk penyerapan lulusan tercapai.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan mengatakan, Kemenperin terus mendorong ketersediaan SDM industri kompeten untuk mengejar kebutuhan sektor industri.
Diproyeksikan, kebutuhan SDM industri setiap tahunnya mencapai 682.000 orang. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Kemenperin terus melakukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan vokasi nasional.
Direktur Politeknik STTT Bandung Tina Martina menyampaikan, permintaan industri terhadap lulusan Politeknik STTT Bandung pada tahun 2022 mencapai 592 lowongan.
“Sedangkan pada tahun ini kami hanya bisa meluluskan sebanyak 399 lulusan. Artinya kebutuhan akan SDM industri tekstil masih tinggi,” ucap Tina.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022