"Saya ingin menyampaikan masyarakat Lumajang dan masyarakat Malang termasuk warga di Kecamatan Pronojiwo yang akan ke Lumajang, sementara lewat Probolinggo sampai kondisi aman dan memungkinkan untuk bisa dilewati," kata Khofifah saat meninjau erupsi berupa awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Senin.
Menurutnya akses jalan menuju ke Kecamatan Pronojiwo melalui jembatan Gladak Perak belum bisa dilewati, sedangkan jembatan Kajar Kuning yang diresmikan tiga bulan lalu ternyata terdapat penumpukan APG yang terjadi pada Ahad (4/12).
"Jembatan Kajar Kuning sebenarnya relatif masih bisa dilewati apabila tumpukan APG dibersihkan karena saya melihat ada sepeda motor lewat sana," tuturnya.
Baca juga: BNPB: Analisis potensi tsunami dari letusan gunung sudah SOP dari JMA
Baca juga: PLN salurkan bantuan logistik dan layanan kesehatan bencana Semeru
Mantan Menteri Sosial itu mengatakan saat ini Pemprov Jatim sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memetakan lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.
"Kami berkoordinasi dengan Bapak Bupati Lumajang terkait titik-titik mana Pemprov akan turun untuk mendukung dan kami akan memberikan bantuan ke Pronojiwo karena Gladak Perak kondisinya belum memungkinkan untuk dilewati," katanya.
Berdasarkan data BPBD Lumajang menyebutkan bahwa jembatan tersebut rata akibat terjangan banjir material panas dari APG Gunung Semeru, namun sejauh ini tidak ada korban jiwa dari ambrolnya jembatan. Hanya saja, sebagian rumah warga dan persawahan tertutup abu setelah jembatan hancur.
Saat mengunjungi pengungsi di Balai Desa Penanggal, Gubernur Khofifah ikut menyerahkan bantuan korban bencana kepada Bupati Lumajang yakni berupa beras, mie instan, minyak goreng, masker kain anak, masker kain dan masker medis, selimut, kasur lipat, bantal, pakaian, air mineral, sabun detergen, sabun mandi, sarden, gula, dan terpal.*
Baca juga: Bantuan logistik warga Semeru terkendala akses ke Pronojiwo
Baca juga: Khofifah tinjau dampak APG Semeru untuk pastikan keselamatan warga
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022