PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengajak komunitas kendaraan listrik untuk mempromosikan dan memberikan masukan terkait berbagai persoalan kendaraan listrik baik roda dua maupun roda empat atau lebih.tujuan intinya adalah supaya masyarakat yang belum berminat atau bergerak menggunakan kendaraan listrik ini, akan semakin sadar bahwa kendaraan listrik ini merupakan kendaraan energi masa kini dan masa depan
"Hari ini sejak selesai shalat Ashar kita sama-sama dengan komunitas kendaraan listrik roda empat maupun roda dua konvoi dari kantor pusat PLN UID Jaya sampai Senayan, kita bersyukur tidak ada masalah, kemudian tadi juga kita lanjutkan dengan beberapa diskusi mengenai mobil listrik," kata General Manager (GM) PLN UID Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan di Senayan, Jakarta, Senin.
Pelibatan berbagai komunitas dalam acara bertajuk "Afternoon Electric Vehicle (EV) and Coffe Talks" ini, kata Doddy, adalah untuk menyosialisasikan kembali penggunaan kendaraan listrik.
"Pelibatan komunitas-komunitas ini akan dilakukan secara rutin, yang tujuan intinya adalah supaya masyarakat yang belum berminat atau bergerak menggunakan kendaraan listrik ini, akan semakin sadar bahwa kendaraan listrik ini merupakan kendaraan energi masa kini dan masa depan. Selain itu juga bisa memberikan dorongan dalam merubah pola dan gaya hidup yang lebih hemat energi," ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Doddy mendapat berbagai masukan dari beberapa perwakilan komunitas seperti berbagai pengalaman penggunaan kendaraan listrik, kemudian dibutuhkan tambahan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), peningkatan jenis charger SPKLU, sampai dorongan bagi PLN untuk bisa memperbanyak SPKLU.
Dari sisi PLN sendiri, lanjut Doddy, sesuai dengan amanah Presiden Joko Widodo, dan arahan dari pimpinan PLN Pusat akan terus mendorong pendirian SPKLU, pemberian insentif maupun diskon-diskon mulai dari pasang baru, tambah daya, sampai dengan pemakaian di malam hari.
Terkait SPKLU, di Jakarta sudah ada 26 lokasi SPKLU dengan 38 pengisi daya (charger), tadi ada aspirasi penambahan charger di masing-masing lokasi termasuk di kawasan Jabodetabek dan sekitarnya.
"Kami akan kalkulasi kembali kebutuhan anggaran maupun rencana kerja sama dengan pihak lain. PLN sendiri juga buka kerja sama dengan pihak swasta yang ingin membuka SPKLU itu dengan bekerja sama berupa mekanisme IO2 (investor own investor operated) dan beli putus demi meningkatkan kualitas dan kuantitas SPKLU itu," ucapnya.
Peningkatan kualitas dan kuantitas SPKLU di Jakarta, kata Doddy, masih memungkinkan karena cadangan listrik di Jakarta masih ada 30 persen sehingga pemasangan fasilitas pengisian kendaraan listrik di Jakarta bisa dilayani oleh PLN.
"Kebutuhan kita 5.500 megawatt, total yang bisa kita suplai adalah 8.300 megawatt, jadi masih ada cadangan sekitar 2.800 yang ada di Jakarta," ucapnya.
Untuk pengisian baterai kendaraan listrik, tambah Doddy, yang menentukan adalah kapasitas baterai di kendaraan listrik, dengan biaya per KWH, jika melakukan pengisian di rumah sebesar Rp1.644.
"Tapi diskon 30 persen kalau di malam hari, jam 10.00 WIB malam sampai dengan jam 05.00 WIB pagi, sementara jika di luar kalau mengisi itu satu KWH nya Rp2.444. Dengan perhitungan yang ada, kami lihat kerja sama SPKLU itu cukup menguntungkan," tuturnya menambahkan.
Baca juga: PLN UID Jaya hadirkan layanan SPKLU bergerak untuk keadaan darurat
Baca juga: PLN Jaya minta warga tertib manfaatkan listrik guna cegah kebakaran
Baca juga: PLN UID Jakarta Raya perbanyak kabel bawah tanah
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022