• Beranda
  • Berita
  • Indonesia berencana gelar KTT AIS Forum pada September 2023

Indonesia berencana gelar KTT AIS Forum pada September 2023

6 Desember 2022 13:26 WIB
Indonesia berencana gelar KTT AIS Forum pada September 2023
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (empat kanan) memberi sambutan saat acara pembukaan 4th Ministerial Meeting Archipelagic and Island States Forum di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (6/12/2022). ANTARA/Genta Tenri Mawangi
Indonesia berencana menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum di Bali pada September 2023 yang bakal dihadiri oleh kepala negara/kepala pemerintahan dari 47 negara anggota AIS Forum.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan rencana itu pada pertemuan tingkat menteri ke-4 AIS Forum di Nusa Dua, Bali, Selasa.

“Untuk memperkuat kerja sama ini, kami juga mempersiapkan pertemuan tingkat tinggi AIS Forum. Kerja sama ini akan lebih kuat apabila disuarakan langsung oleh para pemimpin negara. KTT ini telah diusulkan sejak 2019, dan kami berharap tidak ada halangan untuk menggelar itu pada 2023,” kata Menko Marves RI saat memberi sambutan (keynote speech) saat 4th Ministerial Meeting AIS Forum di Bali.

Oleh karena itu, Luhut meminta menteri luar negeri dari masing-masing negara anggota untuk ikut membantu mempersiapkan pertemuan para pemimpin negara AIS Forum.

AIS Forum merupakan perkumpulan negara pulau dan kepulauan yang resmi terbentuk sejak 2018 atas inisiatif Indonesia bekerja sama dengan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP). Sejak terbentuk empat tahun lalu, AIS Forum rutin menggelar pertemuan pejabat senior (SOM) dan pertemuan tingkat menteri (MM) tiap tahun. Namun, pertemuan itu sempat vakum pada 2021 akibat pandemi Covid-19.

Menurut Luhut, AIS Forum merupakan pertemuan multilateral yang strategis untuk Indonesia, karena anggota perkumpulan itu memiliki karakteristik, dan menghadapi problem yang sama sebagai negara pulau dan kepulauan. Problem yang menjadi perhatian AIS Forum, di antaranya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, pembangunan ekonomi berbasis kelautan (blue economy), penanggulangan sampah plastik di laut, dan tata kelola laut yang baik.

“Ini tahun keempat kita bekerja sama, saya senang melihat berbagai kemajuan yang telah dibuat termasuk pembentukan Indeks Pembangunan Ekonomi Biru. AIS Forum juga telah menyelenggarakan berbagai pelatihan, yang jumlahnya mencapai 200 lebih kegiatan,” kata Luhut.

Ia lanjut menyampaikan AIS Forum dalam kurun waktu 4 tahun juga telah membentuk AIS Startup Hub, yang menjadi wadah pelaku startup di negara anggota AIS untuk berkolaborasi dan berjejaring.

“Kami telah memfasilitasi pertemuan lebih dari 100 startup dengan pihak swasta, dan kami telah berkontribusi sampai 2,8 juta dolar AS untuk negara-negara berpendapatan rendah,” kata Menko Marves RI.

Oleh karena itu, Luhut menyebut Indonesia pun berkomitmen menambah kontribusi dana sampai 5 juta dolar AS atau sekitar Rp77,6 miliar pada 2022.

Dana tersebut, Luhut menjelaskan, diperuntukkan untuk mendanai program-program AIS Forum selama 5 tahun ke depan.

“Saya pikir sekali ini dimulai (Indonesia mengumumkan kontribusinya) negara lain akan mengikuti,” kata Menko Luhut Pandjaitan selepas membuka 4th Ministerial Meeting AIS Forum di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Ia menyampaikan Indonesia pada 2019 telah menyalurkan kontribusi dana sebesar 1 juta dolar AS atau sekitar Rp15,5 miliar.

“Kontribusi dana dari Indonesia itu telah digunakan secara efektif untuk membangun Sekretariat (AIS Forum), mengimplementasikan berbagai program kerja sama, dan memperkuat kolaborasi yang konkret antarnegara anggota,” kata dia di hadapan para delegasi yang hadir.

Di pertemuan tahun ini, AIS Forum dihadiri langsung oleh perwakilan dari 21 negara dan dua organisasi internasional. Lima negara diwakili langsung oleh menterinya, sementara sisanya oleh pejabat senior.

Sementara itu, Indonesia diwakili langsung oleh tiga menterinya yaitu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Menko Marves dan Menlu RI menyampaikan sambutan pembuka yang mengawali pertemuan tingkat menteri AIS Forum di Bali, kemudian Menteri Kelautan dan Perikanan lanjut memimpin pertemuan antarmenteri tersebut, yang mengangkat tema "Elevating AIS Forum Collaborations for Sustainable and Healthy Ocean".

Baca juga: Luhut bahas stabilitas perairan strategis dengan Menteri Madagaskar

Baca juga: Luhut ajak negara pulau-kepulauan kerja sama ekonomi biru

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022