Batas harga 60 dolar AS per barel, yang ditetapkan oleh negara-negara G7, Uni Eropa dan Australia, mulai berlaku pada Senin (5/12/2022) saat mereka mencoba membatasi kemampuan Rusia untuk membiayai perangnya di Ukraina.
Sebagai tanggapan, Kremlin dan Pemerintah Rusia sedang mempertimbangkan untuk melarang penjualan minyak ke semua negara yang mendukung pembatasan tersebut, lapor harian bisnis Vedomosti, mengutip dua sumber tak diidentifikasi yang dekat dengan pemerintah.
Baca juga: Produksi minyak Rusia Januari-November naik jelang larangan UE
Opsi itu juga akan melarang penjualan melalui perantara, tidak hanya langsung dari Rusia. Opsi kedua yang sedang dipertimbangkan akan melarang ekspor di bawah kontrak yang mencakup kondisi batas atas harga, terlepas dari negara mana penerimanya.
Opsi ketiga akan menetapkan diskon maksimum minyak mentah Ural Rusia terhadap harga acuan internasional agar penjualan diizinkan, harian itu melaporkan.
Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan pada Selasa (6/12/2022) bahwa mekanisme tanggapan Rusia terhadap batasan harga minyak akan berlaku pada Desember. Sebelumnya, dia mengatakan bahwa Rusia mungkin akan mengurangi produksi minyak tetapi tidak banyak.
Bloomberg melaporkan bahwa Rusia juga mempertimbangkan untuk menetapkan harga dasar untuk penjualan minyak internasionalnya.
Baca juga: Minyak naik setelah pembatasan harga minyak Rusia dan pertemuan OPEC+
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022