• Beranda
  • Berita
  • Erick: BUMN siap jadi "off taker" bahan pangan, antisipasi krisis 2023

Erick: BUMN siap jadi "off taker" bahan pangan, antisipasi krisis 2023

7 Desember 2022 10:17 WIB
Erick: BUMN siap jadi "off taker" bahan pangan, antisipasi krisis 2023
Tangkapan layar Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA/Youtube BANK BRI/pri.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan BUMN siap menjadi pembeli siaga bahan pangan pokok dalam rangka mengantisipasi krisis tahun depan.

"BUMN siap untuk menjadi pembeli siaga (off taker) bahan-bahan kebutuhan pokok pada tahun depan. Namun syaratnya adalah perlu disertai dengan penugasan yang jelas dari pemerintah terhadap BUMN pelaksana fungsi off taker itu," ujar Erick Thohir dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Penugasan tersebut diperlukan agar para pemimpin di BUMN pelaksana off taker tidak ragu dan khawatir atas dugaan pelanggaran yang dituduhkan kepada mereka.

"Bulog dapat menjadi stabilisator (harga), dimana ketika dia mengambil barang (bahan makanan pokok), ternyata ketika harus dikeluarkan, malah tidak bisa keluar, karena harga pada saat pembelian lebih tinggi dibandingkan pada saat akan dikeluarkan. Sehingga dikhawatirkan menjadi kerugian negara. Padahal konsepnya berbeda," kata Erick Thohir.

Dia menekankan mekanisme pelaksanaan fungsi off taker harus diatur agar terdapat dana besar, dimana dana itu disimpan di Perhimpunan Bank - bank Milik Negara (Himbara) dengan bunga murah. Dengan dana itulah, BUMN pelaksana fungsi off taker menyerap bahan pangan pokok dari petani, kapan pun, baik pada saat harga naik maupun turun.

Baca juga: Pemerintah pastikan cadangan beras tersedia

“Kemudian nanti Bulog bisa menjadi pembeli bahan pangan pokok dari petani yang diputuskan pemerintah, misalnya padi, jagung, tebu dan lain-lain. Ini yang menjadi bagian dari upaya mengamankan rantai pasok pangan. Ini penting karena kondisi rantai pasok dunia masih terganggu di tahun depan,” kata Erick Thohir.

Peran BUMN terhadap ketahanan pangan merupakan bentuk antisipasi untuk menekan harga pangan. Tingginya potensi inflasi pada tahun depan dapat disebabkan oleh dua sumber yaitu tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan melonjaknya harga pangan.

“Karena itu BUMN harus membantu kementerian lain, bagaimana mengintervensi kebutuhan pangan yang naik turun. Tetapi tetap dengan penugasan yang jelas, mana orientasi pasar dan mana penugasan yang memang bukan pasar. Salah satu mekanisme yang didorong adalah bagaimana ada dana besar ditaruh di Himbara dengan bunga rendah, lalu ID Food dapat ditugaskan sebagai market, dan Bulog sebagai stabilisator,” kata Erick Thohir.

Kondisi rantai pasok dunia diperkirakan masih terganggu pada tahun depan. Karena itu salah satu kunci agar bisa bertahan, kata dia, Indonesia harus mampu menjaga kondisi supply change atau rantai pasok pangan nasional. Untuk itu BUMN siap turut menjaga ketahanan pangan nasional tersebut.

Baca juga: Kementerian BUMN perkuat kolaborasi di G20 dukung ketahanan pangan
Baca juga: Holding BUMN Pangan dukung negara-negara G20 antisipasi krisis pangan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022