Secara keseluruhan, kami memperkirakan cadangan devisa sekitar 130 – 135 miliar dolar AS di akhir tahun 2022
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksikan cadangan devisa Indonesia akan mencapai 130- 135 miliar dolar AS pada akhir tahun 2022.
Proyeksi tersebut di bawah capaian cadangan devisa nasional tahun 2021 lalu yang sebesar 144,9 miliar dolar AS.
“Secara keseluruhan, kami memperkirakan cadangan devisa sekitar 130 – 135 miliar dolar AS di akhir tahun 2022,” kata Faisal dalam Macro Brief yang diterima di Jakarta, Rabu.
Prediksi ini berkaca dari Bank Indonesia (BI) yang baru saja melaporkan cadangan devisa nasional menyentuh angka 134,0 miliar dolar AS pada November 2022, atau naik 3,8 miliar dolar AS, dari sebelumnya sebesar 130,2 miliar dolar AS pada Oktober 2022.
Capaian ini setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor atau 5,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, yang mana di atas standar kecukupan cadangan internasional sebesar 3 bulan impor.
Lebih lanjut, dia memperkirakan neraca transaksi berjalan Indonesia berpotensi membukukan surplus sekitar 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau lebih dari capaian tahun 2021 lalu yang sebesar 0,28 persen dari PDB.
Namun demikian, pihaknya tetap mengingatkan untuk mengantisipasi adanya peningkatan kinerja impor di sisa tahun 2022, yang dapat mempersempit surplus neraca.
“Impor terus menguat seiring dengan pemulihan permintaan domestik, sementara ekspor berisiko melemah akibat ketakutan akan resesi global,” kata Faisal.
Dia juga memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp15.200- Rp15.500 per dolar AS pada akhir tahun 2022, dan akan berada di sekitar Rp15.285 per dolar AS pada akhir tahun 2023.
Sebelumnya, BI memastikan cadangan devisa pada November 2022 cukup untuk mendukung ketahanan eksternal dan menjaga makroekonomi dan sistem keuangan stabilitas.
Baca juga: Indef ingatkan kondisi cadangan devisa Indonesia yang kian tergerus
Baca juga: BI: Cadangan devisa November naik, menjadi 134 miliar dolar AS
Baca juga: BI alokasikan 5 persen cadangan devisa dalam obligasi berkelanjutan
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022