"Dari 15 unit bangunan yang rusak tersebut 14 unit merupakan rumah warga dan dua unit lainnya merupakan ruang kelas dari dua sekolah berbeda," kata Manager Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Kamis.
Adapun rincian kerusakan tersebut tujuh rumah mengalami rusak ringan dan tujuh rumah lainnya rusak sedang. Kemudian di Kecamatan Kalibunder bangunan SD rusak sedang dan untuk di Kecamatan Parakansalak madrasah tsanawiyah (Mts) rusak ringan.
Menurut Daeng, kerusakan tersebut tersebar di delapan kecamatan yakni Kecamatan Nagrak, Ciambar, Parungkuda, Parakansalak, Simpenan, Sukalarang, Sukaraja dan Kalibunder. Untuk jumlah warga yang terdampak sebanyak 15 kepala keluarga atau 49 jiwa.
Tidak ada korban jiwa pada bencana ini namun satu keluarga yang berjumlah tiga jiwa di Kecamatan Ciambar harus mengungsi karena kondisi rumahnya kurang layak dihuni dan terancam roboh.
Lanjut dia, data kerusakan kemungkinan akan bertambah karena saat ini petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) dan dari BPBD Kabupaten Sukabumi yang dibantu unsur relawan masih melakukan pendataan.
"Untuk nilai kerugian masih dalam tahap perhitungan kemungkinan akan diketahui setelah jumlah kerusakan secara keseluruhan terdata. Mayoritas kerusakan bagian atap dan dinding bangunan," tambahnya.
Daeng mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada antisipasi terjadinya gempa susulan dan jika ada warga yang rumahnya terdampak atau di sekitarnya ada bangunan yang rusak akibat gempa untuk segera melapor ke petugas penanggulangan bencana terdekat.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa gempa M5,8 yang terjadi sekitar pukul 07.50 WIB pada Kamis, (8/12) tersebut berlokasi di titik koordinat 7.11 Lintang Selatan (LS)-106.99 Bujur Timur (BT) 22 km Tenggara Kota Sukabumi di kedalaman 104 km.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,8 guncang Sukabumi, Jawa Barat
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022