Menurut keterangan tertulis BNPB yang diterima di Jakarta, Jumat, pemerintah memberikan bantuan dana stimulan Rp15 juta kepada keluarga yang rumahnya rusak ringan, Rp30 juta kepada keluarga yang rumahnya rusak sedang, dan Rp60 juta kepada keluarga yang rumahnya rusak berat.
"Kembali mengingatkan apa yang menjadi arahan Presiden kemarin, bahwa penggunaan dana stimulan ini harus betul-betul untuk membangun rumah," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat secara simbolis menyerahkan dana stimulan kepada kepala keluarga yang rumahnya rusak akibat gempa di Desa Nagrak.
Dia mengatakan bahwa pembangunan rumah harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Karena wilayah Cianjur rawan mengalami gempa bumi, warga direkomendasikan membangun rumah tahan gempa.
"Konstruksinya bagaimana dapat melihat apa yang direkomendasikan oleh Kementerian PUPR, rumah tahan gempa bumi," kata Suharyanto.
Menurut data Kedeputian Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, gempa bumi menyebabkan 647 rumah rusak di Desa Nagrak.
Penyaluran bantuan dana stimulan kepada warga yang rumahnya rusak akibat gempa di desa itu dilakukan secara bertahap melalui Bank Mandiri.
Gempa yang pada 21 November 2022 melanda wilayah Kabupaten Cianjur mengakibatkan setidaknya 321 orang meninggal dunia serta menyebabkan 25.186 rumah rusak berat, 12.496 rumah rusak sedang, dan 20.367 rumah rusak ringan menurut data pemerintah.
Baca juga:
BNPB salurkan dana stimulan untuk 8.341 KK penyintas gempa Cianjur
BNPB targetkan relokasi warga terdampak gempa Cianjur selesai Juni 2023
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022