• Beranda
  • Berita
  • Penerima vaksin COVID-19 dosis ketiga mencapai 67,52 juta orang

Penerima vaksin COVID-19 dosis ketiga mencapai 67,52 juta orang

12 Desember 2022 20:29 WIB
Penerima vaksin COVID-19 dosis ketiga mencapai 67,52 juta orang
Vaksinator dari Kesdam Jaya menunjukkan vaksin COVID-19 Zifivax saat berlangsungnya vaksinasi di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Pemprov DKI Jakarta menerima 49.120 dosis vaksin Zifivax dari Kementerian Kesehatan yang bisa digunakan untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster bagi yang sebelumnya menggunakan vaksin Sinovac dan Sinopharm yang tersedia di 44 puskesmas kecamatan di Jakarta dan Taman Lapangan Banteng. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

Sementara penerima vaksinasi dosis keempat sebagai booster kedua kini sudah mencapai 1.018.280 orang, atau naik 1.377 orang

Penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 sebagai penguat atau booster pertama bertambah 16.959 orang menjadi 67.522.970 (67,52 juta) orang pada Senin, menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Data yang diterima di Jakarta, Senin malam, memperlihatkan juga penerima vaksin dosis pertama kini telah mencapai 203.833.159 orang atau naik 6.031 orang dibandingkan Minggu (11/12).

Untuk masyarakat yang telah menjalani vaksinasi kedua juga mengalami kenaikan 10.064 orang, menjadi 174.449.231 orang.

Sementara penerima vaksinasi dosis keempat sebagai booster kedua kini sudah mencapai 1.018.280 orang, atau naik 1.377 orang.

Pemerintah menargetkan 234.666.020 orang masyarakat Indonesia untuk mendapatkan vaksin COVID-19 agar mendapatkan kekebalan kelompok atau herd immunity dari penyakit tersebut.

Baca juga: Reisa: Pastikan lansia sehat sebelum akses vaksin booster kedua

Baca juga: Reisa imbau lansia periksa E-ticket booster kedua di PeduliLindungi

Satgas juga melaporkan infeksi COVID-19 masih terjadi dengan 1.225 kasus baru terkonfirmasi hari ini. Penambahan itu disertai juga laporan harian pasien pulih sebanyak 3.848 orang dan meninggal dunia 31 orang.

Pakar keamanan dan ketahanan kesehatan dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa vaksinasi dosis penguat bagi pelaku perjalanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 merupakan mitigasi penting yang diterapkan mengantisipasi lonjakan kasus.

"Kalau saat Natal dan Tahun Baru nanti tidak melakukan upaya mitigasi dengan memastikan orang beraktivitas adalah yang telah mendapatkan booster, itu akan sangat berisiko," ujar Dicky Budiman ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat (9/12).

Hal itu karena adanya mix varian dengan kemunculan subvarian Omicron XBB, BQ.1, BA.5 dan yang terbaru BN.1.

Baca juga: Satgas: Vaksinasi dosis keempat di Indonesia capai 1.016.903 orang

Baca juga: 67,43 juta warga Indonesia sudah vaksinasi COVID-19 penguat

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022