Kementerian Kesehatan meminta masyarakat turut serta menjaga ibu hamil agar tidak mengalami anemia atau kekurangan darah untuk mencegah stunting atau gagal tumbuh pada anak.Supaya anak tidak stunting, ibu hamil jangan sampai kurang darah, yang membawa gizi ke anak adalah darah merah
"Supaya anak tidak stunting, ibu hamil jangan sampai kurang darah, yang membawa gizi ke anak adalah darah merah," ujar Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi dalam konferensi pers Gerakan Nasional #BumilSehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan jika ibu hamil anemia maka gizi yang masuk ke dalam anak tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan anak tumbuh.
"Sejak dalam kandungan sudah terjadi pertumbuhan pada anak, jadi para ibu harus dapat memastikan gizi yang masuk ke dalam tubuh. Ibu hamil jangan sampai kurang darah," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, penting bagi ibu hamil makan makanan sesuai rekomendasi dan memeriksa berat badannya.
Baca juga: Kemenkes RI bangun tiga rumah sakit pratama di NTT
Baca juga: Kuota beasiswa kedokteran dan "fellowship" 2023 ditambah Kemenkes
"Jadi sejak dalam kandungan sudah terjadi pertumbuhan, jadi kita mesti memastikan asupan gizi ibu itu bagus karena untuk anak," katanya.
Sementara itu, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes, Widyawati mengatakan stunting merupakan salah satu fokus pemerintah yang harus dikendalikan saat ini.
Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Ia berharap Gerakan Nasional #BumilSehat
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendukung ibu hamil sehat.
Kemudian, meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk pemeriksaan ANC (Antenatal Care) minimal enam kali selama kehamilan, dua kali dengan dokter dan konsumsi gizi seimbang.
"Komponen dalam Gerakan Nasional itu adalah pemeriksaan kehamilan untuk Bumil (ibu hamil) enam kali, di dalam pemeriksaan itu ada menimbang, indeks massa tubuh, tekanan darah, dan juga laboratorium," paparnya.
Selain itu, lanjut dia, dalam Gerakan Nasional itu juga terdapat Semarak Ibu Hamil, yakni makan bersama, minum tablet tambah darah, dan dukungan dari edukasi dukungan dari keluarga dan suami.
"Kami mengharapkan ada 10.000 fasilitas pelayanan kesehatan, yang di situ juga ada puskesmas, rumah sakit dan juga ada pelayanan-pelayanan swasta lainnya untuk ikut mendukung Gerakan Bumil Sehat ini," katanya.
Baca juga: Dokter: Siapkan kehamilan dengan gaya hidup sehat
Baca juga: Kemenkes lakukan pendekatan spesifik masalah gizi untuk tekan stunting
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022