Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwahid menyebutkan ormas-ormas Islam yang moderat dan memiliki pemahaman washatiyah memiliki tugas untuk membangun moderasi beragama di masyarakat.Karena hal ini sebagai upaya untuk membendung penyebaran paham radikalisme terorisme.
"Karena hal ini sebagai upaya untuk membendung penyebaran paham radikalisme terorisme," kata Brigjen Ahmad Nurwahid dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan hali itu saat menghadiri Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Sulawesi Selatan yang diselenggarakan BNPT bekerja sama dengan ormas Islam Pengurus Besar Darud Da’wah Wal Irsyad (PB DDI), di Makassar, Selasa.
Dia menyampaikan hali itu saat menghadiri Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Sulawesi Selatan yang diselenggarakan BNPT bekerja sama dengan ormas Islam Pengurus Besar Darud Da’wah Wal Irsyad (PB DDI), di Makassar, Selasa.
“Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) itu gudangnya para pendakwah. Tahun depan DDI tentunya juga jadi prioritas, karena kita mau para pendakwah ini bagaimana bisa mengajarkan moderasi kepada para umat, membawa masyarakat menjadi moderat,” kata dia.
Lebih lanjut, Nurwahid menjelaskan sebagai lembaga yang mengoordinatori pencegahan radikalisme dan terorisme, BNPT melalui Direktorat Pencegahan memang membangun kemitraan dan kerja sama dengan ormas-ormas moderat.
Menurut dia lagi, nantinya ormas-ormas moderat tersebut bisa ikut membantu BNPT dalam upaya pencegahan paham radikal terorisme.
“Kami BNPT terutama Direktorat Pencegahan membangun kemitraan secara sinergis dan produktif dengan civil society atau ormas keagamaan moderat, misalnya dengan DDI, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan ormas-ormas Islam lainnya," ujarnya lagi.
Dia menjelaskan kerja sama dan kemitraan tersebut tak lain adalah sebagai upaya membangun moderasi beragama dalam masyarakat, dimana nantinya akan ikut serta dalam kontra narasi, kontra ideologi serta vaksinasi ideologi.
“Kemitraan ini untuk apa, untuk membangun moderasi beragama, untuk melakukan kontra radikalisasi terutama di dunia maya, kontra narasi, kontra propaganda dan kontra ideologi, dan untuk memberikan vaksinasi ideologi terhadap masyarakat, supaya imun dan tercegah dari segala paparan radikalisme dan terorisme,” kata dia.
Menurut dia, ke depannya DDI akan menjadi mitra abadi dari BNPT sebagai upaya untuk kesiapsiagaan nasional, dan terus membangun moderasi beragama di lingkungan masyarakat
“Darud Da’wah wal Irsyad insya Allah akan kami jadikan mitra abadi, untuk membangun kesiapsiagaan nasional, dalam hal ini untuk vaksinasi ideologi pada masyarakat, untuk membangun dan mengembangkan moderasi beragama di lingkungan masyarakat," katanya pula.
Nurwahid pun berharap ke depannya DDI akan terus berkembang sebagai ormas moderat, sehingga terus membangun pemahaman washatiyah.
Sebagai mitra, BNPT-DDI akan terus mengembangkan dakwah-dakwah yang nantinya dapat membantu dalam pencegahan paham radikal di masyarakat.
“Darud Da’wah Wal Irsyad terbukti sebagai ormas yang moderat, membangun pemahaman yang washatiyah, kami harapkan untuk terus maju. Dan tentunya kemitraan dengan BNPT diharapkan dapat membantu dalam menurunkan tren indeks potensi radikalisme," kata dia.
Terkait dengan pernyataan Direktur Pencegahan BNPT tersebut, Ketua Majelis Istisyar/Penasihat PB DDI Alwi Nawawi mengungkapkan bahwa DDI akan selalu berkomitmen untuk mendukung program BNPT dalam mencegah paham radikal terorisme di masyarakat.
“Karena apa yang dilajukan BNPT ini merupakan tanggung jawab bersama. Agama sendiri tidak akan berjalan kecuali kondisinya kondusif. Karena itu tugas semua yakni mencegah terorisme itu jangan sampai menyebar ke masyarakat,” ujar KH Alwi Nawawi.
Baca juga: BNPT: Istilah jihad sering disalahartikan untuk memecah bangsaBaca juga: BNPT tingkatkan keamanan objek vital nasional dari ancaman teroris
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022