"Apabila kami senang hanya mencapai semifinal dan beberapa orang melihat itu sudah cukup, saya tidak setuju," kata Regragui dalam sebuah konferensi pers yang dikutip AFP pada Rabu.
"Apabila Anda mencapai semifinal dan Anda tidak memiliki hasrat untuk lebih tinggi lagi, maka ada masalah."
"Tim terbaik di turnamen, Brazil sudah tersingkir. Kami adalah tim yang ambisius dan kami lapar, tetapi saya tidak tahu apakah itu akan cukup," tambahnya.
Baca juga: Hoaks! Azimat di gawang tim Piala Dunia Qatar
Maroko adalah tim Afrika dan Arab pertama yang mencapai semifinal di Piala Dunia, tetapi Regragui memiliki pandangan untuk membuat lebih banyak sejarah.
"Kami ingin Afrika menjadi yang teratas di dunia, tetapi kami harus kuat untuk maju. Kami bukan favorit tetapi kami yakin - mungkin saya bisa disebut gila? Sedikit gila bisa bagus," tambahnya .
"Semua orang mungkin mengira kami lelah, mereka bilang sebelum pertandingan terakhir juga, Anda tidak boleh lelah di semifinal Piala Dunia. Ya, kami masih lapar," tambahnya.
"Kami mungkin memiliki rute yang paling sulit ke semifinal. Setiap putaran orang mengira kami akan tersingkir, tetapi kami masih di sini dan kami akan berjuang sampai akhir," katanya.
Baca juga: Ibrahimovic yakin Argentina dan Messi bisa juara Piala Dunia 2022
Maroko memiliki beberapa masalah cedera jelang pertandingan lawan Prancis, tetapi Regragui optimistis pemainnya bisa diturunkan.
"Kami mengalami sejumlah cedera, tetapi kami memiliki staf medis yang sangat baik yang bekerja keras dan datang dengan kabar baik setiap hari," kata Regragui.
"Kami harus menunggu hingga menit terakhir, kami cenderung melakukan itu, tidak ada yang keluar tetapi juga tidak ada yang masuk," katanya.
Baca juga: Semifinal Piala Dunia, penjelajahan Singa Atlas nan bersejarah
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022