• Beranda
  • Berita
  • Wall St berakhir lebih rendah setelah kenaikan suku bunga Fed terbaru

Wall St berakhir lebih rendah setelah kenaikan suku bunga Fed terbaru

15 Desember 2022 05:56 WIB
Wall St berakhir lebih rendah setelah kenaikan suku bunga Fed terbaru
Wall Street (Reuters)

Hampir semua dari 11 sektor utama S&P mengakhiri sesi di wilayah negatif, dengan sektor perawatan kesehatan sebagai satu-satunya pendorong....

Indeks-indeks utama Wall Street tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dalam sesi yang bergejolak, setelah Federal Reserve menyetujui kenaikan suku bunga 50 basis poin sesuai dengan harapan tetapi mengisyaratkan kenaikan lebih lanjut untuk periode yang lebih lama.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 142,29 poin atau 0,42 persen, menjadi menetap di 33.966,35 poin. Indeks S&P 500 jatuh 24,33 poin atau 0,61 persen, menjadi berakhir di 3.995,32 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 85,93 poin atau 0,76 persen, menjadi ditutup di 11.170,89 poin.

Hampir semua dari 11 sektor utama S&P mengakhiri sesi di wilayah negatif, dengan sektor perawatan kesehatan sebagai satu-satunya pendorong. Sektor keuangan merosot 1,29 persen, menjadikannya kelompok dengan kinerja terburuk.

Baca juga: Wall Street terangkat setelah data inflasi lebih dingin dari perkiraan

Bank sentral menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada Rabu (14/12/2022) dan memproyeksikan setidaknya kenaikan 75 basis poin tambahan dalam biaya pinjaman pada akhir tahun 2023, serta peningkatan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang hampir terhenti.

Ringkasan proyeksi ekonomi kuartalan terbaru The Fed menunjukkan para gubernur bank sentral AS memperkirakan suku bunga kebijakan - sekarang dalam kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen - mencapai 5,1 persen pada akhir tahun depan, menurut estimasi median dari semua 19 pembuat kebijakan Fed, naik dari perkiraan 4,6 persen pada akhir September.

Dalam komentar setelah pernyataan tersebut, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan terlalu dini untuk berbicara tentang pemotongan suku bunga karena fokusnya adalah membuat sikap kebijakan bank sentral cukup membatasi untuk mendorong inflasi turun ke target 2,0 persen.

Data ekonomi pada Selasa (13/12/2022), yang menunjukkan pendinginan inflasi konsumen untuk November, telah meningkatkan ekspektasi langkah Fed untuk menghentikan kenaikan suku bunga mungkin akan terjadi tahun depan.

"Mereka mungkin menggunakan prakiraan dot plot yang sangat agresif ini untuk menghilangkan tekanan dari pelonggaran yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir," kata Rhys Williams, kepala strategi di Spouting Rock Asset Management di Bryn Mawr, Pennsylvania.

"Kondisi telah mereda, dan itu adalah cara mereka untuk mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan pelonggaran benar-benar terjadi sampai mereka melihat pengangguran meningkat."

Baca juga: Saham Inggris ditutup melemah, indeks FTSE 100 tergerus 0,09 persen

Terlepas dari pernyataan Fed, imbal hasil obligasi pemerintah AS sedikit lebih rendah setelah awalnya melonjak setelah pengumuman Fed tersebut.

Strategi kenaikan suku bunga agresif oleh bank-bank sentral utama di seluruh dunia tahun ini telah meningkatkan kekhawatiran ekonomi global dapat didorong ke dalam resesi dan sangat membebani aset berisiko seperti ekuitas tahun ini.

Masing-masing dari tiga indeks utama di Wall Street berada di jalur penurunan tahunan pertama sejak 2018, dan persentase penurunan tahunan terbesar sejak krisis keuangan 2008.

Tesla Inc tergelincir 2,58 persen setelah analis Goldman Sachs memangkas target harga saham pembuat kendaraan listrik itu.

Charter Communications Inc anjlok 16,38 persen karena broker memangkas target harga mereka menyusul rencana pengeluaran besar perusahaan layanan telekomunikasi itu untuk peningkatan internet berkecepatan lebih tinggi.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 12,15 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,55 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022