• Beranda
  • Berita
  • Rupiah ditutup melemah, tertekan dolar kuat usai Fed naikkan bunga

Rupiah ditutup melemah, tertekan dolar kuat usai Fed naikkan bunga

15 Desember 2022 16:51 WIB
Rupiah ditutup melemah, tertekan dolar kuat usai Fed naikkan bunga
Ilustrasi - Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/pri.

Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.600 per dolar AS hingga Rp15.650 per dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore melemah, akibat penguatan dolar AS usai Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), menaikkan suku bunga acuan.

Rupiah ditutup turun 26 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp15.619 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.593 per dolar AS.

Dalam hasil kajiannya di Jakarta, Kamis, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan dolar AS naik secara luas pada setelah The Fed  menaikkan suku bunga sebesar setengah persentase poin yang diharapkan secara luas dalam semalam.

"Pembuat kebijakan memperkirakan akan membuat kenaikan lebih lanjut dan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari yang diharapkan sebelumnya," kata Ibrahim.

Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS tercatat naik 58 poin atau 0,56 persen ke level 104.35.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan suku bunga diperkirakan mencapai puncak di atas 5 persen, menetapkan tekad Komite Pasar Terbuka Federal untuk menjinakkan inflasi meskipun ada risiko resesi.

Baca juga: Dolar menguat di Asia, Fed isyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut

Di Asia, data yang dirilis menunjukkan ekonomi China kehilangan lebih banyak tenaga pada bulan November karena output pabrik melambat dan penjualan ritel memperpanjang penurunan.

Keduanya meleset dari perkiraan dan mencatat pembacaan terburuk dalam enam bulan, dengan ekonomi tertatih-tatih oleh lonjakan kasus COVID-19 dan meluasnya pembatasan virus yang baru dilonggarkan minggu lalu.

Menurut Ibrahim, pasar sekarang mengalihkan perhatian ke keputusan suku bunga Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) dan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) yang dijadwalkan pada hari ini, dengan kedua bank sentral tersebut juga diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 50 basis poin.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.600 per dolar AS hingga Rp15.650 per dolar AS," ungkapnya.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah 17 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp15.610 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.610 per dolar AS hingga Rp15.638 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke posisi Rp15.630 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.619 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah melemah, pasar khawatir suku bunga tinggi dorong resesi



 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022