• Beranda
  • Berita
  • Balai Kemenperin kembangkan teknologi percepat produksi garam

Balai Kemenperin kembangkan teknologi percepat produksi garam

16 Desember 2022 12:23 WIB
Balai Kemenperin kembangkan teknologi percepat produksi garam
Ilustrasi - petani garam (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Salah satu unit kerja di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian yakni Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh berpartisipasi dalam pengembangan garam di Indonesia, khususnya di Provinsi Aceh, dengan menggunakan sistem semprot. 

“Teknologi yang di kembangkan ini telah di aplikasikan di dua IKM garam di Provinsi Aceh yaitu di UD Milhy Jaya Bireuen dan Koperasi Tunas Usaha Sejahtera Aceh Besar,” kata Kepala BSKJI Kemenperin Doddy Rahadi lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.

Prinsip kerja dari teknologi tersebut adalah dengan cara menaikkan air garam muda (± 10 0be) menggunakan pompa air yang digerakkan tenaga listrik yang bersumber dari panel surya kebagian atas melalui pipa PVC dan di alirkan kembali ke bawah dalam bentuk pancuran, seperti shower.

Proses itu diulang-ulang terus setiap hari sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Karena ukuran air yang dijatuhkan dalam bentuk butiran kecil, maka proses penguapan air akan lebih efisien.

Baca juga: KKP luncurkan paket inovasi untuk hasilkan produk garam berkualitas

Selain itu ketika butiran air yang di jatuhkan ke bagian atas geo-membran, akan menimbulkan efek pengadukan air garam yang juga berpengaruh langsung terhadap percepatan laju penguapan air.

Mahlinda selaku Ketua Tim pengembangan teknologi pengolahan garam sistem semprot ini mengatakan dalam kondisi cuaca normal dengan adanya teknologi sistem semprot ini tingkat kenaikan baume air garam rata-rata mencapai 2 obe/hari. Sedangkan jika tidak menggunakan teknologi semprot kadar baume hanya naik 1 obe/hari.

“Hal ini dapat memangkas waktu produksi garam sebanyak 50 persen apabila dibandingkan dengan teknologi konvensional tanpa menggunakan sistem semprot,” jelasnya.

Keuntungan lain dari penggunaan teknologi semprot ini adalah ukuran partikel garam yang dihasilkan lebih halus.

Sementara itu Kepala BSPJI Banda Aceh Fathullah mengapresiasi adanya kegiatan pendampingan untuk optimalisasi teknologi yang tepat guna dan kedepannya berharap dapat terus mengaplikasikan teknologi tersebut guna meningkatkan daya saing IKM industri garam baik lokal maupun nasional.

“Kami berkomitmen untuk dapat memberikan kemudahan dan pelayanan terbaik kepada pelaku industri terutama sektor IKM,” ujarnya.

Baca juga: Kemenperin bantu pelaku IKM dongkrak kualitas garam
 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022