• Beranda
  • Berita
  • BI catat modal asing keluar RI Rp0,83 triliun dalam sepekan

BI catat modal asing keluar RI Rp0,83 triliun dalam sepekan

16 Desember 2022 20:09 WIB
BI catat modal asing keluar RI Rp0,83 triliun dalam sepekan
Arsip foto - Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp/pri.

Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat modal asing keluar bersih Rp0,83 triliun dari pasar keuangan Indonesia dalam satu pekan ini, yakni pada 12 Desember sampai 15 Desember 2022.

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan terdapat modal asing masuk bersih ke pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp2,89 triliun.

Pada saat yang sama, terdapat modal asing keluar bersih senilai Rp3,72 triliun dari pasar saham domestik. Secara keseluruhan, sejak Januari 2022 hingga 15 Desember 2022 terdapat modal asing keluar bersih (nett outflow) dari pasar SBN senilai Rp132,69 triliun.

Sebaliknya, tercatat modal asing masuk bersih (nett inflow) ke pasar saham domestik senilai Rp64,35 triliun dalam periode tersebut.

Adapun nilai tukar rupiah dibuka melemah pagi ini, yakni menjadi Rp15.620 per dolar AS, dari level yang ditutup pada Kamis (15/12) senilai Rp15.615 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 104,56.

DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yaitu euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Di sisi lain, ia mengungkapkan imbal hasil (yield) SBN Indonesia tenor 10 tahun turun ke level 6,85 persen dari 6,87 persen. Kendati begitu, imbal hasil tersebut masih jauh lebih menarik dibanding yield obligasi Amerika Serikat tenor 10 tahun yang turun ke level 3,446 persen.

Sementara itu, premi risiko investasi (Credit Default Swap/CDS) Indonesia lima tahun tercatat turun ke 94,15 basis poin (bps) per 15 Desember 2022 dari 97,27 bps per 9 Desember 2022.

Erwin menyampaikan BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Baca juga: BI perkirakan inflasi capai 0,44 persen pada Desember 2022

Baca juga: BI: Utang luar negeri RI turun ke 390,2 miliar dolar pada Oktober 2022

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022