• Beranda
  • Berita
  • Indonesia-Australia perkuat kerja sama tata kelola ekonomi sampai 2026

Indonesia-Australia perkuat kerja sama tata kelola ekonomi sampai 2026

16 Desember 2022 22:37 WIB
Indonesia-Australia perkuat kerja sama tata kelola ekonomi sampai 2026
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi dan Deputy Secretary for Southeast Asia and Global Partners Group Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia Michelle Chan menandatangani Exchange of Letters Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (Prospera) di Australia. ANTARA/HO-KemenkoEkonomi/pri.

Prospera merupakan kerja sama antara Indonesia dan Australia yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia memperpanjang kerja sama dalam bidang tata kelola ekonomi dengan menandatangani Exchange of Letters Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (Prospera) yang berlaku hingga 2026.

Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi bersama Deputy Secretary for Southeast Asia and Global Partners Group Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia Michelle Chan.

"Selain penyediaan tenaga ahli dan konsultasi rutin, kedua negara juga dapat bertukar pengalaman mengenai reformasi kebijakan pemerintah kedua negara melalui program Prospera," kata Edi dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Prospera merupakan kerja sama antara Indonesia dan Australia yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.

Program tata kelola ekonomi ini menyatukan para pakar Indonesia dan internasional untuk mendukung prioritas kebijakan ekonomi Indonesia, termasuk dalam bidang administrasi perpajakan, reformasi sistem kesehatan, pemulihan dari dampak COVID-19, akselerasi digital, kebijakan inklusif disabilitas, serta iklim dan energi.

"Terlepas dari tantangan jangka pendek, seperti pemulihan ekonomi pasca pandemi, Indonesia memiliki peluang ekonomi sangat besar di masa depan, dan Prospera dapat membantu mendukung para pembuat kebijakan untuk memanfaatkannya," jelas Deputy Secretary Chan.

Prospera telah bermitra dengan sekitar 30 lembaga di Indonesia, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Badan Pusat Statistik, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

“Prospera selalu menjadi sumber berharga untuk membantu para pembuat keputusan di Indonesia mengatasi tantangan yang semakin kompleks. Kemitraan antara lembaga pemerintah di Indonesia dan Australia merupakan elemen berharga dari program ini dan komitmen terbaru sekarang menunjukkan kemitraan kuat antara kedua pemerintah kita,” ungkap Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams.

Prospera telah melalui perjalanan panjang, berawal dari program tata kelola ekonomi Indonesia-Australia yang terbentuk setelah krisis keuangan Asia tahun 1997-1998.

Dalam perjalanannya, Prospera berkembang untuk menjawab tantangan baru, seperti munculnya pandemi COVID-19 serta krisis multidimensi global di tahun ini.

Baca juga: Kadin jajaki pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan Australia
Baca juga: Indonesia dan Australia perkuat kerja sama ketenagakerjaan
Baca juga: KKP jamin kualitas produk perikanan Indonesia ke Australia

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022