• Beranda
  • Berita
  • KSP: Perlu sosialisasi pangan alternatif kurangi ketergantungan beras

KSP: Perlu sosialisasi pangan alternatif kurangi ketergantungan beras

17 Desember 2022 12:26 WIB
KSP: Perlu sosialisasi pangan alternatif kurangi ketergantungan beras
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima), Sulawesi Utara, Jumat (16/12/2022). ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya sumber pangan alternatif untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras.

“Saat ini ketergantungan masyarakat terhadap beras masih sangat tinggi yakni mencapai 2,5 juta ton per bulan,” kata Moeldoko dalam keterangan diterima di Jakarta, Sabtu.

Moeldoko menyampaikan hal tersebut saat memberi kuliah umum kepada pada mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima), Sulawesi Utara, Jumat (16/12).  

Dia mengapresiasi Unima yang turut berkontribusi terhadap upaya penguatan ketahanan pangan dengan mengembangkan budi daya tanaman sorgum.

Menurut dia, pengembangan tanaman sorgum di Unima merupakan wujud nyata komitmen perguruan tinggi untuk ikut menjaga daya tahan pangan nasional.  

"Ini juga menjadi edukasi dan sosialisasi pentingnya sumber pangan alternatif agar kita tidak hanya bergantung pada beras," ujar dia.  

Unima telah menyiapkan lahan seluas 50 hektare untuk pengembangan sorgum. Pada tahap awal, penanaman sorgum dilakukan di atas lahan seluas tiga hektare yang berada di kawasan kampus di Kelurahan Tonsari, Kecamatan Tondano Selatan, Minahasa, Sulawesi Utara.  

Terkait kebutuhan beras nasional, kata Moeldoko, saat ini, stok nasional akan mencukupi karena produksi beras dalam kondisi baik. Hal itu didukung fenomena cuaca basah La Nina yang membuat produksi beras nasional mencapai surplus dalam tiga tahun terakhir.

"Saya khawatir tahun depan kita akan mengalami fenomena kekeringan atau El Nino. Risikonya bisa gagal panen. Untuk itu kita harus siapkan substitusi pangan. Salah satunya sorgum," kata Moeldoko.

Menurut Moeldoko, sorgum dapat tumbuh di lahan-lahan kering.  

Sementara itu, Rektor Unima Deitje A. Katuuk mengatakan bahwa pengembangan budi daya tanaman sorgum di Unima dipicu oleh ancaman krisis pangan global.

Menurut dia, perguruan tinggi harus ikut merespons tantangan tersebut dengan melakukan langkah nyata bukan sekedar berwacana.

"Kami (Unima) juga terinspirasi dari Pak Moeldoko yang terus menggaungkan soal sorgum sebagai sumber alternatif pangan," kata dia.

Pada kesempatan itu, Unima juga menobatkan Moeldoko sebagai "Bapak Sorgum Indonesia".


Baca juga: KSP minta BRIN kembangkan riset untuk hasilkan benih sorgum unggulan

Baca juga: Moeldoko sosialisasikan sorgum pada hari bebas kendaraan

Baca juga: KSP yakin sorgum bisa jadi solusi kemiskinan ekstrem dan "stunting"

Baca juga: BRIN: Modifikasi gen perbaiki varietas sorgum dukung ketahanan pangan

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022