Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mendorong Universitas Terbuka (UT) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus meningkatkan sinergi untuk memberikan bekal pendidikan pada pekerja migran Indonesia (PMI).
“Terutama dalam memberikan jenjang pendidikan formal bagi pekerja migran Indonesia dalam menempuh pendidikan tinggi,” ujar Nadiem dalam sambutannya secara daring pada wisuda UT Pokjar Korea Selatan yang dipantau di Jakarta, Minggu.
Baca juga: UT lakukan transformasi menjadi ekosistem pembelajaran digital
Nadiem menjelaskan bahwa hal itu sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo yakni sumber daya manusia yang unggul. Oleh karena itu, dia meminta agar wisuda tersebut menjadi momentum pendidikan berkualitas dan belajar seumur hidup untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dalam kesempatan itu, Nadiem menjelaskan bahwa PMI merupakan perwakilan Bangsa Indonesia dan telah memberikan nilai remitansi yang signifikan yang mencapai tujuh persen dari APBN.
“Mengingat besarnya peran PMI, pemerintah berupaya memastikan pekerja migran terlindungi dan terbekali dengan keterampilan yang mumpuni,” kata dia.
Baca juga: UT komitmen tingkatkan daya jangkau layanan pendidikan
Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan terdapat perjuangan luar biasa yang dilakukan para wisudawan selama belajar di UT. Hal itu dikarenakan menuntut disiplin dan kemandirian dalam belajar.
“Kami akan terus berkomitmen dan terus berinovasi dalam mewujudkan misi program pendidikan tinggi untuk semua. Perluasan daya jangkau layanan menjadi fokus utama UT untuk melayani masyarakat baik di Indonesia maupun luar negeri,” kata Ojat.
Saat ini jumlah mahasiswa UT di luar negeri mencapai 2.603 orang dan sebanyak 173 orang mahasiswa berada di Korea Selatan. Ojat juga mengajak mahasiswa UT Korea Selatan yang sudah lulus untuk mengajak teman-teman PMI yang lain untuk kuliah di UT.
Baca juga: UT wisuda 29 pekerja migran di Arab Saudi
Sebanyak 36 PMI di Korea Selatan yang merupakan mahasiswa UT jenjang sarjana dan pascasarjana diwisuda secara hibrida, di antaranya satu orang magister manajemen, enam orang ilmu komunikasi, 21 orang manajemen, dan delapan orang dari sastra Inggris bidang minat penerjemahan.
Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022