• Beranda
  • Berita
  • Wali Kota Makassar melayat korban tewas tarik tambang pemecahan rekor

Wali Kota Makassar melayat korban tewas tarik tambang pemecahan rekor

18 Desember 2022 14:57 WIB
Wali Kota Makassar melayat korban tewas tarik tambang pemecahan rekor
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat melayat di rumah korban meninggal akibat terjatuh saat lomba tarik tambang pemecahan rekor MURI di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (18/12/2022). ANTARA/HO-Pemkot Makassar/aa.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto melayat ke rumah korban meninggal dunia akibat terjatuh saat lomba tarik tambang pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan jumlah peserta 5.000 orang.

Korban meninggal dunia Masita B, warga di Jalan Kelapa Tiga, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang ikut dalam lomba tarik tambang di Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Minggu.

"Saya menyampaikan rasa duka yang mendalam baik secara pribadi maupun sebagai wali kota dan Ketua IKA Unhas Sulsel," ujarnya.

Lomba Tarik Tambang Pemecahan Rekor MURI itu digelar oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulsel.

Baca juga: Kemendagri pecahkan rekor MURI peserta tarik tambang terbanyak

Korban Masita yang juga Ketua RT 001 RW 007 Kelurahan Ballaparang itu adalah satu dari 5.000 peserta dalam kegiatan pemecahan rekor tersebut.

Moh Ramdhan Pomanto yang juga Ketua IKA Unhas Sulsel itu mengaku jika korban sebagai sosok pekerja keras. Korban juga dikenal sebagai ketua RT yang memiliki dedikasi tinggi terhadap Pemkot Makassar.

"Tidak ada yang menduga ada insiden seperti ini, saya mengucapkan duka cita yang mendalam. Apalagi beliau ini kader PKK dan Ketua RT yang berdedikasi, jadi saya merasa sangat kehilangan," katanya.

Ia juga tidak menyangka ada insiden seperti ini. Padahal sebelum acara dimulai ia sudah keliling memantau satu per satu peserta di lokasi.

Baca juga: Wakil Wali Kota Solok ikuti lomba tarik tambang di tengah sawah

"Kita tidak pernah mau ada insiden seperti ini, maka kita berusaha seaman mungkin sejak awal. Bahkan saya datangi satu per satu. Tapi namanya insiden tidak ada yang pernah menduga," kata dia.

Menurut dia, pihak panitia telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk meminimalisir segala jenis insiden yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, panitia telah memiliki pengawas untuk masing-masing jarak di setiap wilayah.

"Antisipasi itu sudah lengkap, kita punya pengawas masing-masing jarak. Koordinasi masing-masing jarak sudah dirapatkan dan semua orang lihat bahwa saya sampaikan hindari masuk ke dalam tali, masuk kanan," katanya.

Baca juga: TNI AD adu tarik tambang dengan tentara AS

"Saya minta semuanya diurus, termasuk BPJS-nya. Teman-teman harus urus dengan baik," kata dia.

Dalam insiden itu, selain mengakibatkan satu orang meninggal dunia karena pendarahan di kepalanya juga mengakibatkan tiga orang luka-luka.

 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022