"Ini momen untuk dinikmati, terutama bagi rakyat," kata Scaloni kepada saluran media resmi Piala Dunia di Doha.
"Kita yang hidup dalam pasang surut, kita terbiasa dengan hal-hal yang sudah menimpa kita ini," tambahnya setelah final mendebarkan di Stadion Lusail.
Argentina memimpin 2-0 pada babak pertama dan 3-2 dengan menit tersisa babak perpanjangan waktu berkat dua gol Lionel Messi dan sebuah gol Angel Di Maria.
Tapi hattrick Kylian Mbappe membuat Prancis memaksa laga dilanjutkan ke adu penalti yang dramatis.
Penyelamatan kiper Emiliano Martinez atas penalti ingsley Coman dan keberhasilan onzalo Montiel sebagai penendang penentu kemenangan Argentina membawa mereka menjuarai Piala Dunia untuk ketiga kalinya dan yang pertama sejak mendiang Diego Maradona memimpin negara ini menjuarai Piala Dunia 1986.
"Beginilah yang terjadi hari ini, mereka (Prancis) membalas dan sungguh pujian besar untuk mereka," kata Scaloni yang juga membawa Argentina menjuarai Copa America tahun lalu sehingga mengakhiri penantian trofi turnamen utama selama 28 tahun.
"Di atas semua ini, sungguh kenikmatan yang luar biasa bisa berada di puncak seperti saat ini kami berada, ini sungguh unik."
Scaloni memberikan sanjungan kepada orang tuanya dengan berkata, "Mereka telah memberi saya cara untuk memahami, tidak pernah menyerah, dan tak memusuhi orang lain, melainkan terus maju. Hari ini semua itu mendapatkan ganjarannya!"
Dia menyimpulkan: "Saya beruntung berada di sini dan saya berterima kasih kepada semua orang."
Baca juga: Juara Piala Dunia dari masa ke masa
Baca juga: Messi berseru "Kami juara dunia"
Baca juga: Argentina juara Piala Dunia setelah kalahkan Prancis lewat adu penalti
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022