"'Juve' memang sempat menderita penyakit infeksi saluran kencing, tetapi kondisinya sudah membaik setelah diberikan pengobatan dan perawatan oleh tim dokter hewan Ragunan," kata Staf Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (Humas) Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Wahyudi menambahkan, harimau bernama Latin "panthera tigris" berjenis kelamin laki-laki ini telah berusia 16 tahun. Masa hidup harimau Benggala yang berada di alam adalah 15 tahun.
Sedangkan masa hidup harimau Benggala yang dirawat di penangkaran atau lembaga konservasi bisa mencapai 20 tahun. "Sehingga bisa dikatakan bahwa saat ini 'Juve' sudah tergolong berusia tua untuk ukuran seekor harimau Benggala," katanya.
Kendati demikian, tim dokter hewan Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan menyatakan, “Juve” memiliki berat badan ideal sesuai dengan penilaian menggunakan "Body Condition Scoring" (BCS) untuk harimau Benggala.
Baca juga: Reservasi daring bantu pengelola wisata atur jumlah pengunjung
Baca juga: Pengelola Ragunan berupaya cegah pohon tumbang saat masa liburan
Wahyudi menyebutkan, “Juve” memiliki skor tiga dari lima yang dilihat dari kondisi "coste" atau tulang dada yang tidak terlihat menonjol sehingga terbilang ideal, meski masih dalam tahap penyembuhan setelah mengalami sakit.
Selain itu, “Juve” memiliki kelainan bawaan dari lahir pada tulang kaki belakangnya sehingga ketika berjalan tidak terlihat seperti harimau Benggala pada umumnya.
Pengelola Taman Margasatwa Ragunan selaku lembaga konservasi selalu berusaha semaksimal mungkin memenuhi kewajiban terkait pengelolaan dengan mengutamakan dan memperhatikan kesejahteraan satwa.
"Kami juga memohon maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat dan akan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas perawatan satwa yang ada di Taman Margasatwa Ragunan," katanya.
Wahyudi menyebutkan, “Juve” memiliki skor tiga dari lima yang dilihat dari kondisi "coste" atau tulang dada yang tidak terlihat menonjol sehingga terbilang ideal, meski masih dalam tahap penyembuhan setelah mengalami sakit.
Selain itu, “Juve” memiliki kelainan bawaan dari lahir pada tulang kaki belakangnya sehingga ketika berjalan tidak terlihat seperti harimau Benggala pada umumnya.
Pengelola Taman Margasatwa Ragunan selaku lembaga konservasi selalu berusaha semaksimal mungkin memenuhi kewajiban terkait pengelolaan dengan mengutamakan dan memperhatikan kesejahteraan satwa.
"Kami juga memohon maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat dan akan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas perawatan satwa yang ada di Taman Margasatwa Ragunan," katanya.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022